Wanita

Sering Gunakan Celana Jins Ketat, Gadis Ini Nyaris Alami Kerusakan Saraf

Ternyata setelah beberapa minggu rasa kesakitan tersebut semakin parah.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi celana (Pixabay/congerdesign)
Ilustrasi celana (Pixabay/congerdesign)

Himedik.com - Keseringan menggunakan celana jins yang terlalu ketat bisa berdampak buruk pada kesehatan. Hal ini dilamai oleh seorang gadis bernama Katie Khan.

Katie menderita sciatica, rasa sakit yang disebabkan oleh iritasi atau kompresi saraf linu panggul yang dirasakan dari belakang panggul ke kaki. Ia pun menyalahkan celana jins-nya.

Inilah mengapa ia tidak terkejut ketika tahu ada peringatan kesehatan terkait pemakaian celana jins.

"Aku selalu memakai celana jins ke kantor, jadi ketika aku mulai menderita seperti rasa kesemutan di betisku, tepat di bawah lututku, aku tidak menghubungkan keduanya," tuturnya, melansir BBC.

Ternyata setelah beberapa minggu rasa kesakitan tersebut semakin parah.

Ilustrasi nyeri pinggang atau pinggul. (Shutterstock)
Ilustrasi nyeri pinggang atau pinggul. (Shutterstock)

"Setelah beberapa minggu, rasa sakit kesemutan itu berkembang menjadi seperti jarum rajut yang ditusukkan di atas, di bawah dan di belakang lututku. Dan aku mencoba lagi untuk menambah pergerakanku sebab aku mulai sedikit khawatir," sambungnya.

"Aku menemui dokter umumku yang mendiagnosis sciatica. Perawatan utamanya adalah olahraga, terutama bersepeda atau berjalan, dan sang dokter mengatakan untuk tetap aktif sebisa mungkin."

Melansir Medlineplus.gov, scatica mengacu pada rasa sakit, kelemahan, mati rasa atau kesemutan di kaki. Ini disebabkan oleh cedera atau tekanan pada saraf siatik.

Rasa sakit dapat sangat bervariasi, dari sakit ringan hingga tajam, sensasi terbakar atau sakit luar biasa. Terkadang bisa terasa seperti sentakan atau sengatan listrik.

Ini bisa menjadi lebih buruk ketika Anda batuk atau bersin, dan duduk lama dapat memperburuk gejala. Biasanya hanya satu sisi tubuh Anda yang terpengaruh.

"Mereka menanyakan apakah ada sesuatu yang menekanku secara konsisten, atau apakah aku mengenakan celana ketat dan dengan canggung aku mengungkapkan bagaimana aku memotong celana jinsku ketika berat badanku bertambah dan secara keras kepala memakai celana jinsku yang lama," jelasnya lagi.

Lalu sang dokter mengatakan apabila jins yang dipakai sampai meninggalkan bekas berarti lebih baik segera diganti.

"Jika jins Anda meninggalkan bekas jahitan di kulit ketika Anda melepasnya, kemungkinan itu terlalu ketat untuk Anda."

Hal ini membuat Katie merasa menyesal karena terlalu sering mengenakan celana jins ketat.

"Sejujurnya, aku merasa benar-benar idiot. Aku berpotensi menyebabkan kerusakan saraf dengan mengenakan celana yang terlalu kecil untukku, dan aku masih tertatih-tatih naik turun tangga."

Berdasarkan Mayoclinic.org, scatica ini biasanya hilang sendiri seiring waktu. Tetapi jika perawatan sendiri gagal meredakan gejala, lebih baik ceoat hubungi dokter agar tidak semakin parah seperti Katie.

Berita Terkait

Berita Terkini