Wanita

Suntik Vaksin Covid-19, Wanita Ini Alami 14 Reaksi Alergi Anafilaksis!

Seorang wanita nyaris meninggal dunia karena alami 14 reaksi alergi anafilaksis setelah suntik vaksin Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Seorang ibu nyaris meninggal dunia akibat mengalami reaksi alergi anafilaksis yang langka setelah suntik vaksin Covid-19.

Wanita bernama Kirsty Hext mengalami reaksi langka setelah mendapatkan suntikan kedua vaksin Pfizer. Karena, cara kerja vaksin Covid-19 ini seperti obat lain yang memiliki risiko efek samping.

Umumnya, kebanyakan orang akan baik-baik saja setelah suntik vaksin Covid-19 dan beberapa akan mengalami rasa sakit di area suntikan atau kelelahan.

Setiap orang yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 akan ditanya mengenai riwayat alerginya. Setiap orang juga pasti akan diminta menunggu 15 menit setelah suntik vaksin Covid-19 untuk memastikan kondisi mereka.

Kirsty, yang bekerja sebagai pengasuh tidak menyadari bahwa dirinya alergi terhadap salah satu bahan dari vaksin Covid-19. Saat ini, ia pun masih menunggu tes alergi untuk mengetahui penyebab alerginya hingga koma.

Ilustrasi wanita (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi wanita (Pixabay/Coyot)

Karena, Kirsty juga mengalami kejang dan patah pergelangan tangan, kaki dan tulang pipi akibat jatuh dari tangga setelah suntik vaksin Covid-19. Sekarang, kondisi Kirsty juga belum sehat dan masih disarankan menjalani rawat inap di rumah sakit setelah menderita syok anafilaksis.

Sementara itu, Kirsty, dari Portsmouth, mengatakan dokter menjelaskan bahwa syok yang dialaminya merupakan reaksi berkepanjangan terhadap suntikan vaksin Covid-19.

"Saya tidak memiliki alergi apapun sehingga sulit untuk memahami kondisi ini. Pada satu menit awal, saya merasa baik-baik saja dan selanjutnya saya kesakitan," kata Kirsty dikutip dari The Sun.

Setelah 20 menit melakukan suntik vaksin Covid-19, bibir dan lidahnya mulai membengkak dan Kirsty merasa terengah-engah. Kemudian, ia mengalami reaksi anafilaksis selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Reaksi anafilaksis itulah yang mengakibatkan Kirsty mengalami koma dan menjalani perawatan intensif di ICU. Sebelum koma, ia sempat menangis anaknya karena belum sempat bertemu.

"Saya pun membuat renca dengan keluarga untuk membantu menjaga putri saya bila terjadi sesuatu pada saya sebelum koma," jelasnya.

Meskipun Kirsty mengalami reaksi yang menyakitkan setelah suntik vaksin Covid-19 sampai nyaris meninggal dunia. Ia tetap mendesak semua orang untuk suntik vaksin Covid-19.

"Kami turut bersedih mendengar kondisi Kirsty. Saat ini, kami pun masih mengevaluasi setiap efek samping dari vaksin Covid-19. Tapi, reaksi alergi yang parah terhadap vaksin Pfizer masih sangat jarang terjadi," kata seorang juru bicara Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).

Karena itu, MHRA menyarakan orang-orang yang memiliki riwayat reaksi alergi terhadap bahan-bahan vaksin Covid-19 sebaiknya tidak suntik terlebih dahulu. Tanda-tanda reaksi alergi mungkin termasuk ruam kulit yang gatal, sesak napas, dan pembengkakan pada wajah atau lidah.

Berita Terkait

Berita Terkini