Info

Belum Kenyang Jika Tidak Makan Nasi, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Sebenarnya, rasa belum kenyang jika belum makan nasi datang dari otak manusia.

Rauhanda Riyantama

Bagi orang Indonesia, nasi menjadi menu wajib saat makan. (unsplash)
Bagi orang Indonesia, nasi menjadi menu wajib saat makan. (unsplash)

Himedik.com - Bagi masyarakat Indonesia, nasi masih menjadi makanan pokok yang wajib dikonsumsi setiap harinya. Bahkan, banyak yang mengatakan 'kalau belum makan nasi, rasanya masih belum kenyang'.

Ungkapan tersebut memang bukan hanya isapan jempol belaka. Sebab terdapat penjelasan ilmiah mengenai mengapa kebanyakan orang Indonesia merasa belum kenyang jika tidak mengonsumsi nasi.

Melihat fakta tersebut, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan konsumsi beras tertinggi di dunia. Per tahunnya jumlah beras yang dikonsumsi pun semakin meningkat.

Nasi, khususnya nasi putih menjadi salah satu makanan dengan kandungan indeks glikemik yang tinggi. Kandungan glikemik ini merupakan nilai yang menggambarkan betapa cepat karbohidrat dalam nasi mampu berubah menjadi gula oleh tubuh manusia.

Ilustrasi beras sebagai bahan baku nasi. (unsplash)
Ilustrasi beras sebagai bahan baku nasi. (unsplash)

Kandungan glikemik yang tinggi pada nasi putih ini mampu memicu respons ketagihan di dalam otak sehingga seseorang akan terus ingin makan nasi. Sebenarnya, rasa belum kenyang jika belum makan nasi datang dari otak manusia.

Karena sering dilakukan secara terus menerus, hal ini menjadi kebiasaan dan otak akan terus ingin untuk mengonsumsi nasi meski sudah kenyang.

Selain nasi, beberapa makanan seperti roti, kentang, dan gula konsentrat juga masuk sebagai makanan dengan indeks glikemik yang tinggi.

Artikel terkait dimuat Hitekno.com dengan judul: Belum Makan Nasi Enggak Kenyang, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Berita Terkait

Berita Terkini