Info

Lemak Paha vs Lemak Perut, Bahaya Mana?

Tumpukan lemak baik di paha maupun perut dapat menimbulkan risiko penyakit tertentu.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi lemak perut. (pixabay)
Ilustrasi lemak perut. (pixabay)

Himedik.com - Tumpukan lemak berlebih terutama di area yang sering disorot seperti perut dan paha tentunya sangat mengganggu penampilan. Terlebih bagi kaum hawa yang gemar mengenakan pakaian terbuka. Tumpukan lemak tersebut merupakan sebuah bencana baginya.

Tak hanya mengganggu penampilan, tumpukan lemak juga ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Hal ini bisa dilihat dari letaknya, contohnya seperti lemak di perut.

Perlu diketahui, lemak yang menumpuk di perut dapat merangsang terbentuknya zat kimia sitokin di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, penyumbatan pembuluh darah, dan serangan jantung.

Cara mudah mengetahui apakah tumpukan lemak di perut berbahaya atau tidak adalah dengan cara mengukur lingkar pinggang. Ukuran normal lingkar pinggang pada wanita yaitu tidak lebih dari 80 cm, sedangkan pria 90 cm.

Berat badan/pexels
Ilustrasi mengukur lingkar pinggang. (pixabay)

Jadi, kalau ukuran pinggang melebihi batas normal, maka tumpukan lemak perut perlu kamu waspadai. Meski tidak nampak tanda-tanda penyakit, tapi alangkah lebih baik untuk melakukan diet supaya ukuran pinggang mengecil.

Lalu kesimpulannya lebih bahaya mana? Lemak di perut, paha, atau sama saja?

Sebenarnya tumpukan lemak baik di paha maupun perut, sama-sama membahayakan kesehatan karena dapat menimbulkan risiko penyakit tertentu.

Namun dilansir dari laman Forbes, orang yang memiliki banyak tumpukan lemak perut umumnya juga memiliki banyak lemak viseral yaitu lemak yang menempel pada beberapa bagian organ tubuh. Hal ini jauh lebih berbahaya daripada tumpukan lemak di bawah kulit seperti di pinggang, lengan, atau paha.

Berita Terkait

Berita Terkini