Himedik.com - Seorang pria dari York Haven, Pennsylvania, memelihara buaya untuk membantunya mengatasi depresi. Buaya itu bahkan ia sebut 'big teddy bear' alias boneka beruang yang besar.
Joie Henney (65) mengatakan, buaya yang terdaftar sebagai emotional support animal atau hewan pendukung emosional ini bernama Wally.
Baca Juga
Bayi Kembar Ini Punya Dua Ayah Biologis Berbeda, Kok Bisa?
Usai Botox dan Filler Bibir, Dua Pria Kabur Tanpa Bayar Sepeser pun
Datangi Dokter Gigi, Pemeran Film Justice League Tak Bisa Menutup Mulutnya
Kalangan Seleb Tolak Ajakan Amal Kesehatan Mental Pangeran William, Kenapa?
Dengar Cerita Menakutkan, Hannah Pilih Melahirkan Tanpa Bantuan Medis
Kepada Philly.com Henney menyampaikan, ia tak mau menjalani pengobatan untuk mengatasi depresi. Dokternya kemudian memberi persetujuan untuk menggunakan Wally sebagai hewan pendukung emosionalnya.
Dilaporkan New York Post, Jumat (25/1/2019) kemarin, Wally diselamatkan dari luar Orlando pada usia 14 bulan. Berdasarkan penuturan Henney, makanan Wally adalah sayap ayam. Binatang yang tahun ini berusia 4 tahun itu tinggal di kolam plastik dalam ruangan bersama buaya penyelamat yang lebih kecil bernama Scrappy.
Menurut Henney, Wally suka meringkuk dan memberi pelukan, meskipun panjangnya mencapai 1,5 meter, bahkan bisa sampai 4,9 meter nantinya. Reptil berdarah dingin ini suka menyandarkan moncongnya pada Henney.
Henney menyadari Wally adalah binatang buas yang berbahaya dan mungkin bisa mengoyak lengannya, tetapi dia tidak pernah takut pada Wally. Apalagi, kata Henney, Wally tidak pernah menggigit siapa pun, dan bahkan buaya itu takut pada kucing.
Latar belakang Henney sendiri memang menunjukkan bahwa ia nyaman berada di dekat makhluk seperti Wally. Sejak 1989 hingga 2000, dilaporkan York Daily Record, Henney menjadi pembawa acara ''Joie Henney's Outdoors''.
Sejak bersama Wally, Henney sering mengajaknya keluar untuk bertegur sapa dengan banyak orang di tempat-tempat seperti panti werdha dan pertandingan bisbol liga kecil.
''Dia seperti anjing,'' kata Henney pada seorang wanita di panti werdha. ''Dia ingin dicintai dan dibelai.''