Info

Akibat Seret Pasien Pakai Seprai, Perawat Rumah Sakit Ini Ditangguhkan

Seorang perawat ditangguhkan setelah viral menyeret pasiennya di rumah sakit menggunakan seprei.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi dirawat di rumah sakit (Unplash/rawpixel)
Ilustrasi dirawat di rumah sakit (Unplash/rawpixel)

Himedik.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang perawat rumah sakit menyeret pasien yang berbaring di atas seprai viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter Asian News International (ANI) dengan keterangan bahwa video tersebut terjadi di Rumah Sakit Netaji Subhash Chandra Bose (NSCB) di India.

Akun tersebut menjelaskan seorang perawat tengah menyeret pasiennya untuk dipindahkan ke ruang X-ray. Video itu pun seketika mencuri perhatian pengguna media sosial karena miris melihat pelayanan para tim medis.

Dokter Navneet Saxena, seorang dekan dari fakultas kedokteran mengatakan 3 orang yang terlibat dalam pelayanan tersebut telah ditangguhkan dan pemerintah sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait hal tersebut.

Meski begitu, pengguna media sosial merasa penangguhan orang yang telah menyeret pasien masih kurang. Pasalnya, kepala rumah sakit dan dokter juga ikut bertanggung jawab dalam pelayanan medis di rumah sakit tersebut.

"Pada akhirnya hanya orang yang menyeret pasien yang ditangguhkan. Bagaimana dengan kepala dan dokter yang juga ikut bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan rumah sakit serta pasien? Semua hukuman akan dijatuhkan hanya kepada mereka yang terletak di bagian paling bawah piramida," tulis @nellaiseemai dikutip dari gulfnews.com.

 

Selain video perawat menyeret pasien, suasana di dalam rumah sakit tersebut juga menjadi sorotan. Terlihat banyak orang tidur sembarangan memenuhi koridor rumah sakit.

Pengguna media sosial pun mempertanyakan fasilitas rumah sakit tersebut dalam menangani pasiennya. Di sisi lain, ada pula yang memikirkan peran pemerintah dalam menangani rumah sakit tersebut.

Menurut mereka, rumah sakit yang terletak di pedesaan tersebut kurang perhatian pemerintah sehingga sangat minim fasilitas medis seperti tempat tidur hingga tenaga medisnya, yakni dokter.

"Pemerintah harusnya bertanggung jawab untuk kejadian ini, bukan dokter. Tugas dokter bukan untuk mengatur fasilitas di rumah sakit pemerintah," tegasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini