Info

Pulse Oximeter, Alat yang dapat Mencegah Hipoksia Diam pada Pasien Covid-19

Namun pulse oximeter ini juga memiliki kekurangan.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

Himedik.com - Para dokter kini menemukan gejala Covid-19 yang sangat memprihatinkan, yaitu silent hypoxia atau hipoksia diam, kondisi ketika kadar oksigen di tubuh sangat rendah di mana pasien tidak merasakannya.

Beberapa dokter merekomendasikan penggunaan pulse oximeter untuk memantau kadar oksigen di rumah. Ini adalah alat kecil yang dijepitkan ke jari.

Bedasarkan WebMD, pulse oximeter ini dapat membaca detak jantung dan mendeteksi kadar oksigen dalam darah.

Kadar oksigen normal yang diukur alat kecil ini adalah sekitar 97 persen, kecuali jika orang yang menggunakannya memiliki masalah kesehatan lain seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Kondisi yang mengkhawatirkan adalah ketika level oksigen tubuh di bawah 90 persen, sebab dapat memengaruhi jumlah oksigen yang masuk ke otak dan organ vital lainnya.

pulse oximeter di rumah (Freepik)
pulse oximeter di rumah (Freepik)

Orang dapat mengalami kebingungan dan tubuh lesu pada level rendah.

Apabila tingkat mencapai di bawah 80 persen, ini akan dianggap berbahaya dan dapat meningkatkan risiko kerusakan organ.

Menurut seorang dokter UGD di New York, pemantauan kadar oksigen pasien Covid-19 di rumah menggunakan alat ini dapat membantu beberapa orang mencari perawatan lebih awal jika kadar oksigen mereka mulai turun.

Manfaat dan kelemahan pulse oximeter

Memeriksa kadar oksigen di rumah bermanfaat terutama bagi mereka yang telah didiagnosis Covid-19 atau menunjukkan gejala adanya infeksi.

Pemantauan kadar oksigen dapat memberikan jaminan karena gejala sesak napas menurun. Jika pasien mengetahui kadar oksigen turun, ini dapat membantu mereka kapan harus menghubungi dokter.

pulse oximeter di rumah sakit (Freepik)
pulse oximeter di rumah sakit (Freepik)

Tetapi, alat ini juga tidak sepenuhnya dapat diandalkan karena ada kemungkinan mendapatkan 'alarm' palsu dari pulse oxiemeter.

Hal-hal kecil seperti pemakaian cat kuku gelap, menggunakan kuku palsu, dan tangan dingin dapat menghilangkan deteksi, dan ini juga dapat berubah sedikit tergantung pada posisi pengguna.

Berita Terkait

Berita Terkini