Info

Mutasi Virus Corona: Bagaimana Proses Terjadinya?

Virus corona yang bermutasi dapat menyulitkan penemuan vaksin dan obat yang menargetkan protein.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)

Peneliti menemukan mutasi pada SARS-CoV-2

Studi dalam Journal of Translational Medicine menunjukkan bahwa virus corona jenis baru telah mengambil pola mutasi spesifik di wilayah geografis tertentu.

Para peneliti, dari University of Maryland di Baltimore dan perusahaan biotek Italia Ulisse Biomed di Trieste, menganalisis delapan mutasi berulang pada 220 sampel pasien Covid-19.

Mereka menemukan tiga di antaranya dari sampel Eropa, dan tiga lainnya dari sampel Amerika Utara.

Studi lain, yang belum melalui proses peer-review, menunjukkan mutasi SARS-CoV-2 telah membuat virus lebih menular dalam beberapa kasus.

Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML

Dalam makalahnya, Bette Korber, dari Laboratorium Nasional Los Alamos, New Mexico, menggambarkan 13 mutasi di wilayah genom virus yang mengkode protein lonjakan. Protein ini sangat penting untuk infeksi, karena membantu virus mengikat sel inang.

Para peneliti mencatat bahwa satu mutasi tertentu, yang mengubah asam amino dalam protein lonjakan kemungkinan berasal dari China atau Eropa. Tetapi ini mulai menyebar pertama kali di Eropa, dan kemudian ke wilayah lain, dan sekarang menjadi bentuk pandemi virus corona paling dominan di banyak negara.

Stoye berkomentar bahwa hasil penelitian ini, dalam beberapa hal, tidak mengejutkan.

"Virus biasanya disesuaikan dengan spesies inangnya... Mutasi acak akan terjadi, dan virus yang paling cocok akan mendominasi."

"Oleh sebabnya, tidak mengherankan bahwa SARS-CoV-2 berkembang mengikuti inang yang dilompatinya, dan menyebar melaluinya, populasi manusia. Jelas, perubahan seperti ini sering terjadi, sebagaimana dibuktikan oleh penyebaran (mutasi) yang diamati oleh Korber," lanjutnya.

Berita Terkait

Berita Terkini