Info

Awas, Kecemasan Bisa Picu Darah Tinggi, Begitu Juga Sebaliknya!

Kecemasan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, begitupun tekanan darah tinggi yang dapat memicu perasaan cemas.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi gangguan kecemasan. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi gangguan kecemasan. (Pixabay/Free-Photos)

Himedik.com - Para peneliti menyebutkan, bahwa darah tinggi bisa menimbulkan kecemasan. Begitu pula sebaliknya, kecemasan yang ada bisa memicu peningkatan tekanan darah.

Dilansir dari Medical News Today, dokter mencirikan kecemasan sebagai perasaan sangat khawatir atau takut. Ini menyebabkan banyak gejala fisik, termasuk peningkatan detak jantung dan pernapasan yang dangkal. Masa-masa kecemasan juga sementara waktu dapat meningkatkan tekanan darah.

Sementara itu, memiliki tekanan darah tinggi jangka panjang atau hipertensi dapat menyebabkan orang merasa cemas tentang kesehatan dan masa depan mereka.

Kecemasan sendiri disebut menyebabkan pelepasan hormon stres dalam tubuh. Hormon-hormon ini memicu peningkatan denyut jantung dan penyempitan pembuluh darah. Kedua perubahan ini menyebabkan tekanan darah naik, kadang-kadang secara dramatis.

Peningkatan tekanan darah yang diinduksi oleh kecemasan bersifat sementara dan akan mereda begitu kecemasan berkurang. Namun, secara teratur memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada jantung, ginjal, dan pembuluh darah, seperti halnya hipertensi jangka panjang.

Sebuah tinjauan tahun 2015 terhadap penelitian yang ada menunjukkan bahwa orang yang memiliki kecemasan yang intens lebih berisiko terhadap hipertensi daripada mereka yang memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah. Akibatnya, para peneliti menyimpulkan bahwa deteksi dini dan pengobatan kecemasan sangat penting pada orang dengan hipertensi.

Ilustrasi kecemasan (Shutterstock)
Ilustrasi kecemasan (Shutterstock)

Sementara memiliki tekanan darah tinggi dapat memicu perasaan cemas pada sebagian orang. Mereka yang diagnosa dengan hipertensi mungkin khawatir tentang kesehatan mereka dan masa depan mereka.

Kadang-kadang, gejala hipertensi yang meliputi sakit kepala, pandangan kabur, dan sesak napas, bisa cukup untuk menyebabkan panik atau kecemasan.

Melansir dari Express, sebuah penelitian Perpustakaan Nasional Obat-Obatanan Nasional Institut Kesehatan AS juga menyelidiki hubungan antara kecemasan dan hipertensi.

Studi ini mencatat, bahwa studi epidemiologis telah berulang kali menyelidiki hubungan antara kecemasan dan hipertensi.

"Penelitian ini bertujuan untuk merangkum bukti saat ini dari studi cross-sectional dan prospektif yang mengevaluasi hubungan ini," catat para peneliti.

Studi ini menyimpulkan bahwa hasil dari studi mereka menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan peningkatan risiko hipertensi. Hasil mendukung adanya deteksi dini dan manajemen kecemasan pada pasien hipertensi.

Berita Terkait

Berita Terkini