Himedik.com - Dapur bisa menjadi sarang kuman dan bakteri yang pada gilirannya bisa melompat ke makanan atau ke tangan Anda dan menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, para ilmuwan telah memimpin penyelidikan yang berfokus pada kebersihan permukaan meja dapur mereka.
Dalam studi ini, peneliti menekankan bahwa permukaan yang tampak bersih pun sebenarnya bisa saja mengandung bakteri atau kuman.
Baca Juga
Waduh! CDC Kaitkan Wabah E.coli Misterius dengan Sandwich dan Burger di Wendy's
Sering Sakit Sendi hingga Migrain? Ini Makanan yang Perlu Dihindari!
Mengenal Penyakit Kusta, Infeksi Kronis yang Bisa Berefek Fatal
6 Manfaat Kurma Muda, Salah Satunya Membantu Persalinan Lebih Mudah
Update Covid-19 Global: Kanada Berikan Booster untuk Anak Usia 5 Hingga 11 Tahun
"Membersihkan meja dapur dan talenan tepat setelah mereka menyiapkan makanan adalah waktu terbaik untuk menghilangkan bakteri yang tidak diinginkan," kata Solveig Langsrud ilmuwan Nofima yang merupakan pusat studi dan pengembangan aquaculture dan industri pangan seperti yang dikutip dari Medicalxpress.
"Kami memulai proyek untuk menentukan apakah ada hubungan antara kotoran yang terlihat di dapur dan tingkat bakteri," imbuhnya.
Trond Møretrø yang juga salah satu peneliti Nofima memyatakan bahwa ada banyak bakteri muncul di permukaan yang terlihat bersih dan juga kotor.
Untuk mengetahui apakah tumpahan makanan yang biasanya mengandung bakteri berbahaya terlihat di permukaan dapur, para ilmuan melakukan tes pada tiga jenis tumpahan makanan dari ayam, telur, dan selada dalam konsentrasi berbeda ke counter dan talenan.
Ketiga jenis tumpahan makanan tersebut dipilih karena dapat mengandung bakteri patogen Campylobacter dan Salmonella.

Untuk mempelajari kemampuan bertahan hidup bakteri patogen Campylobacter dan Salmonella, para ilmuwan mencampurkannya ke dalam tumpahan makanan dan air dan membiarkannya mengering di permukaan. Bakteri pada permukaan bersih mati agak cepat, tetapi bakteri hidup lebih lama jika berada dalam tumpahan makanan.
Dengan begitu, para peneliti menekankan bahwa risiko tertinggi penyebaran virus terjadi tepat setelah makanan tumpah dan cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksinya adalah dengan membersihkan segera setelah mengolah makanan.