Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi pil KB dapat mengurangi risiko serangan asma parah pada perempuan subur. Studi tersebut tekah diterbitkan secara online pada jurnal Thorax.
Sayangnya melansir dari Medical Xpress, efek perlindungan dari pil KB relatif kecil. Dalam hal ini fluktuasi kadar hormon selama siklus menstruasi telah dikaitkan dengan gejala asma yang memburuk pada beberapa perempuan.
Baca Juga
Bill Gates Yakin Hampir Semua Kandidat Vaksin Covid-19 Efektif
Millen Cyrus Konsumsi Sabu, Ternyata Ini Efeknya pada Kehidupan Seks Pria
Hentikan Kebiasaan Bersihkan Lensa Kacamata Pakai Baju, Ini Lho Akibatnya!
Belajar dari Kasus Millen Cyrus, Kenali Ciri-Ciri Orang Sakau Narkoba Sabu!
Millen Cyrus Positif Pakai Sabu, Adakah Efek Samping Jangka Panjang?
Sering Dilakukan Tanpa Sadar, 3 Kebiasaan Picu Penyakit Kronis dan Obesitas
Para peneliti mengeksplorasi dampak potensial dari berbagai jenis dan periode penggunaan kontrasepsi hormonal pada tingkat keparahan asma.
Pada awal penelitian, sekitar sepertiga 34 persen perempuan menggunakan kontrasepsi hormonal atau pil KB, 25 mengonsumsi pil kb gabungan antara estrogen dan progestogen sementara 9 persen hanya progestogen.
Penggunaan kontrasepsi hormonal sebelumnya dan saat ini dikaitkan dengan risiko serangan asma yang lebih rendah, meskipun relatif kecil dibandingkan dengan tidak menggunakan sama sekali.
Penggunaan kontrasepsi hormonal selama 1-2 tahun tidak mempengaruhi risiko, penggunaan selama 3-4 tahun hingga 5 tahun atau lebih dikaitkan dengan penurunan risiko asma. Para peneliti menegaskan bahwa efek ini hanya didapatkan ketika pil KB yang digunakan adalah gabungan estrogen dan progestogen.
"Ada hubungan yang menarik antara hormon seks dan asma," kata penulis utama Dokter Bright Nwaru seperti yang dikutip dari Medical Xpress.
"Dan selama 40 tahun terakhir banyak penelitian telah diterbitkan mencoba untuk memahami mengapa anak laki-laki memiliki kejadian asma yang lebih tinggi daripada anak perempuan. Tapi mulai dari sekitar masa pubertas hal ini berubah, dan asma menjadi lebih umum pada wanita daripada pria," imbuhnya.