Info

Hati-Hati, Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona Covid-19

Kurang tidur pengaruhi risiko infeksi virus corona Covid-19, sehingga harus segera ditangani.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi kurang tidur. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)
Ilustrasi kurang tidur. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Himedik.com - Tidur termasuk faktor yang sangat penting dalam memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Tapi, stres, kecemasan hingga perubahan iklim bisa membuat seseorang kurang tidur.

Para ahli memperingatkan bahwa kurang tidur justru bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi virus. Karena itu, seseorang disarankan jangan sampai kurang tidur.

Sanjay Verma, Chief Sleep Officer di Hilding Anders, grup tidur, kesehatan dan kebugaran global, menjelaskan hubungan pola tidur yang baik dalam meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi virus dan meningkatnya kasus virus corona Covid-19.

"Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa melemahkan kekebalan tubuh terhadap infeksi virus," jelas Sanjay dikutip dari Express.

Saat kasus virus corona Covid-19 meningkat, sangat penting untuk memperhatikan pola tidur dan memiliki kualitas tidur malam yang efektif.

Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di lingkungan dengan kasus virus corona tak terkendali, orang yang tidur selama 5 jam memiliki risiko 3 kali lebih besar untuk tertular virus corona Covid-19 dibandingkan yang tidur 7 jam.

Sedangkan, kurang tidur 2 jam dalam semalam bisa memengaruhi kesehatan Anda. Sanjay mengetahui hal ini dari studi global terhadap 4.000 orang bahwa orang yang tidak cukup tidur dan orang yang tidur kurang dari 1,4 jam di malam hari.

"Semua peserta pun diberi kesempatan untuk mengunci diri untuk mengatur pola tidur dan meningkatkan kualitas tidurnya, baik dengan lbermain handphone lebih singkat, kualitas kasur lebih baik atau tidur lebih awal," jelas Sanjay.

Karena, kualitas tidur yang baik bisa membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan. Salah satu aspek yang digunakan untuk menilai peserta mengalami peningkatan kualitas tidur adalah mimpi.

"Kami melihat laporan tentang mimpi yang lebih besar pada gelombang pertama pandemi virus corona Covid-19. Saat kasus sedang meningkat, penguncian menyebabkan stres, kecemasan dan beberapa bisnis tutup. Semua orang tidak bisa bebas bertemu keluarga dan kerabatnya," ujarnya.

Menurut Sanjay, stres atau kecemasan yang meningkat bisa berdampak besar pada mimpi seseorang. Jadi, jangan khawatir ketika Anda mulai mengalami mimpi yang disadari saat tidur.

Lucid dream

Lucid dream atau mimpi jernih terjadi ketika seseorang sadar bahwa mereka sedang bermimpi. Mereka mampu mengenali pikiran dan emosi saat mimpi itu terjadi.

Terkadang, lucid dream bisa dikendalikan atau mungkin bisa mengubah orang, lingkungan dan alur cerita. Jenis mimpi ini berpotensi mengurangi mimpi buruk dan kecemasan.

Tidur menjadi aktivitas yang sangat penting guna menjaga kesehatan tubuh.
Ilustrasi tidur (pexels)

Cara meningkatkan kualitas tidur

Minyak esensial lavender yang berasal dari penyulingan paku bunga telah terbukti bisa meningkatkan kualitas tidur.

Menurut National Sleep Foundation (NSF), lavender telah lama dimanfaatkan karena efeknya yang menenangkan kecemasan dan agitasi sebagai salah satu faktor pengganggu siklus tidur.

"Aroma lavender ini bisa memperlambat sistem saraf, yang membuat tubuh dan pikiran rileks untuk meningkatkan kualitas tidur," kata NSF.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen melatonin adalah cara sederhana dan efektif untuk tidur lebih cepat. Melatonin adalah hormon yang memberi tahu tubuh bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.

Berita Terkait

Berita Terkini