Info

Ahli Sarankan Anjing dan Kucing Harus Suntik Vaksin Covid-19

Kata ahli, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing harus mendapatkan suntik vaksin Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Kucing dan anjing. (Pixabay/huoadg5888)
Kucing dan anjing. (Pixabay/huoadg5888)

Himedik.com - Para ilmuwan menyarankan bahwa hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing juga memerlukan suntik vaksin Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Menurut para ahli, suntikan vaksin Covid-19 pada hewan peliharaan termasuk tindakan pencegahan yang harus dilakukan guna mengurangi risiko penyebaran virus.

Para ahli dari University of East Anglia, Earlham Institute dan University of Minnesota dalam jurnal Virulence mengatakan evolusi lanjutan dari virus pada hewan diikuti oleh penularannya ke manusia. Sehingga hal ini bisa menimbulkan risiko jangka panjang yang siginifikan bagi kesehatan masyarakat.

"Banyak ahli mungkin tidak terpikirkan untuk suntik vaksin Covid-19 pada hewan peliharaan. Padahal langkah ini termasuk penting untuk mencegah penyebaran," jelas para ahli yang menulis jurnal dikutip dari The Sun.

Sebelum munculnya vaksin Covid-19, pemerintah Denmark telah memusnahkan jutaan hewan cerpelai karena beberapa spesies terinfeksi virus corona Covid-19 dan berisiko menyebabkan penyebaran.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Sementara itu, Cock van Oosterhout, profesor genetika evolusioner di UEA membenarkan bahwa ada anjing dan kucing yang tertular virus corona. Tapi, belum ada kasus yang diketahui bahwa virus corona menular dari hewan peliharaan tersebut ke manusia.

"Jadi, masuk akal untuk mengembangkan vaksin Covid-19 khusus untuk hewan peliharaan, hanya sebagai tindakan pencegahan," jelasnya.

Menariknya, Rusia adalah negara pertama yang mulai mengembangkan vaksin Covid-19 untuk hewan peliharaan. Padahal informasi mengenai vaksin Covid-19 bagi hewan peliharaan masih sedikit.

Kevin Tyler, pemimpin redaksi Virulence, mengatakan kucing cenderung tidak menunjukkan gejala ketika terinfeksi virus corona Covid-19. Tapi, mereka berisiko menularkannya ke manusia.

Prof van Oosterhout dan Prof Tyler menulis temuan itu bersama dengan direktur Earlham Institute Neil Hall dan Hinh Ly dari University of Minnesota.

Mereka berpendapat evolusi virus yang berlanjut pada inang hewan reservoir, diikuti oleh peristiwa spillback ke inang manusia yang rentan, menimbulkan risiko jangka panjang yang signifikan bagi kesehatan.

"Virus corona ini bisa menginfeksi berbagai spesies inang, termasuk kucing, anjing, cerpelai dan spesies liar serta peliharaan lainnya. Karena itu, vaksinasi hewan peliharaan mungkin diperlukan untuk menghentikan evolusi virus lebih lanjut dan peristiwa spillback," jelas mereka.

 

Berita Terkait

Berita Terkini