Info

Memvaksin Orang Tua Terlebih Dahulu Tidak Efektif Hentikan Pandemi Corona

Menurut studi, pendekatan tersebut bukan cara terbaik untuk melawan Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Vaksinasi. (Pixabay)
Vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Sebagian besar program vaksinasi Covid-19 massal memprioritaskan orang yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona, seperti tenaga medis garis depan. Di beberapa negara, orang tua juga termasuk prioritas pertama.

Namun, dilansir Healthline, peneliti dari NYU Tandon School of Engingeering, New York, baru-baru ini menunjukkan bahwa pendekatan tersebut bukan cara terbaik untuk melawan Covid-19.

Peneliti baru-baru ini mengembangkan platform sumber terbuka yang mampu membuat model prediktif Covid-19. Mereka menggabungkan elemen rinci penularan virus menggunakan populasi yang realistis secara statistik.

Selain pilihan pengujian, pengobatan, dan vaksinasi, pemodelan ini juga dapat menjelaskan beban penyakit lain dengan gejala mirip Covid-19.

Dari pemodelan ini, penulis studi Alessandro Rizzo, PhD, profesor teknik mesin dan ruang angkasa di NYU Tandon mengatakan memvaksinasi orang tua terlebih dahulu memang dapat mengurangi kematian, karena kelompok tersebut memiliki tingkat kematian lebih tinggi.

Vaksinasi tahap 2 Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Kamis (28/1/2021) / [ Foto SuaraSulsel.id / Humas Pemprov Sulsel ]
Vaksinasi tahap 2 Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Kamis (28/1/2021) / [ Foto SuaraSulsel.id / Humas Pemprov Sulsel ]

Sedangkan memprioritaskan orang dengan risiko tinggi hanya berdampak kecil pada jumlah kematian akibat Covid-19.

Tetapi dengan pasokan vaksin yang terbatas, kebijakan tersebut mungkin bukan yang paling efektif untuk menghentikan virus corona.

Sebaliknya, memprioritaskan orang-orang yang paling berisiko untuk menularkan virus, dan tidak berisiko meninggal akibat penyakit, mungkin paling efektif dalam mengekang penularan.

"Dengan sejumlah kecil dosis vaksin yang tersedia, efek keseluruhan penularan dalam populasi hanya bergantung pada strategi prioritas," tutur Rizzo.

Rizzo menekankan bahwa vaksin prioritas gunanya untuk melindungi orang-orang tertentu, seperti guru (agar sekolah buka) dan dokter (agar bisa mengobati orang sakit).

Namun demikian, Rizzo mengatakan bahwa keputusan semacam ini harus diambil oleh pembuat kebijakan dengan dukungan pemodelan seperti yang ia kembangkan.

Studi yang sudah terbit dalam jurnal Advanced Theory and Simulations ini juga menunjukkan bahwa suatu negara harus memvaksinasi sebagian besar populasi agar kekebalan kawanan atau herd immunity tercapai dan dapat mengurangi penularan Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini