Info

Studi: Asupan Karbohidrat Kualitas Rendah Tingkatkan Risiko Stroke

Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan karbohidrat berkualitas buruk berefek pada kesehatan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi sumber karbohidrat. (Shutterstock)
Ilustrasi sumber karbohidrat. (Shutterstock)

Himedik.com - Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat berkualitas buruk memiliki banyak efek buruk pula pada kesehatan. Hal ini bahkan bisa memicu risiko serangan jantung, stroke hingga kematian. 

Melansir dari Heathshots, temuan studi tersebut dipublikasikan di New England Journal of Medicine. Studi global itu berfokus pada orang-orang yang tinggal di lima benua dan menyimpulkan bahwa pola makan tinggi karbohidrat berkualitas buruk menyebabkan risiko serangan jantung, stroke, dan kematian yang lebih tinggi.

Risiko yang lebih tinggi dari pola makan tinggi karbohidrat berkualitas buruk disebut diet glisemik tinggi. Sebanyak 137.851 orang berusia 35 hingga 70 tahun dipantau selama rata-rata 9,5 tahun melalui studi Population Urban and Rural Epidemiology (PURE) yang dijalankan oleh Population Health Research Institute (PHRI) dari McMaster University dan Hamilton Health Sciences.

Tim peneliti menggunakan kuesioner makanan untuk mengukur asupan makanan jangka panjang peserta dan memperkirakan indeks glikemik, yakni peringkat makanan berdasarkan pengaruhnya terhadap kadar gula darah.

Hasilnya, peserta yang mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik 20 persen tertinggi memiliki risiko 50 persen lebih mungkin untuk mengalami serangan kardiovaskular, stroke, atau kematian bagi mereka dengan kondisi jantung. Sementara bagi peserta sehat, konsumsi makanan tinggi karbohidrat kualitas buruk risikonya mencapai 20 persen.

Ilustrasi sandwich rendah karbohidrat, sandwich sehat, sarapan sehat. (Shutterstock)
Ilustrasi sandwich rendah karbohidrat, sandwich sehat, sarapan sehat. (Shutterstock)

"Saya telah mempelajari dampak pola makan tinggi glisemik selama beberapa dekade dan penelitian ini meratifikasi bahwa konsumsi karbohidrat berkualitas rendah dalam jumlah tinggi menjadi masalah di seluruh dunia," kata penulis utama David Jenkins, profesor ilmu nutrisi dan kedokteran di Universitas tersebut.

Sebagian besar buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh memiliki indeks glikemik rendah, sedangkan roti putih, nasi, dan kentang adalah makanan karbohidrat dengan indeks glikemik tinggi.

Berita Terkait

Berita Terkini