Info

AS Uji Coba Vaksin Covid-19 Gabungan, Pakai Satu Dosis Moderna dan Lainnya

Peneliti ingin melihat reaksi yang terjadi setelah seseorang yang sudah divaksin dua dosis (misalnya) Pfizer kembali disuntik dengan vaksin Covid-19 berbeda.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Vaksin. (Pixabay)
Vaksin. (Pixabay)

Himedik.com - National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah memulai uji klinis tahap pertama penggabungan dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda.

Dalam studi ini, peneliti ingin melihat reaksi yang terjadi setelah seseorang yang sudah divaksin dua dosis (misalnya) Pfizer kembali disuntik dengan vaksin Covid-19 berbeda pada tiga atau empat bulan kemudian.

Uji coba pertama ini akan melibatkan sekitar 150 orang dewasa yang sudah diimunisasi salah satu dari tiga rejimen vaksin Covid-19 yang sudah disetujui BPOM AS, yakni Pzifer, Moderna, dan Johnson & Johnson.

Pejabat kesehatan federal mengatakan orang yang belum menerima vaksin resmi juga memenuhi syarat untuk mendaftar uji coba dalam kelompok terpisah.

Para sukarelawan tersebut akan menerima dua dosis vaksin Moderna dan akan ditugaskan untuk menerima dosis booster (dosis vaksin penguat) dari salah satu tiga vaksin tersebut sekitat 12 hingga 20 minggu kemudian, lapor CNBC.

Ilustrasi Vaksin Gotong Royong. (Dok: Mayora Group)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Dok: Mayora Group)

Setelah 12 hingga 20 minggu tersebut, peserta akan menerima satu dosis penguat vaksin Moderna sebagai bagian dari uji coba.

"Meskipun vaksin yang saat ini disahkan oleh BPOM AS menawarkan perlindungan kuat terhadap Covid-19, kita perlu bersiap untuk kemungkinan kebutuhkn suntikan penguat demi mengisi kekebalan yang berkurang dan untuk mengimbangi virus yang berkembang," kata Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID).

Uji coba ini dilakukan ketika pembuat obat dan beberapa ilmuwan mengatakan kemungkinan orang akan membutuhkan dosis penguat vaksin Covid-19 dan mungkin suntikan tambahan tiap tahun.

Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna terdiri dari dua dosis dan diberikan dengan interval tiga hingga empat minggu. Sedangkan vaksin Johnson & Johnson hanya membutuhkan satu suntikan.

Ketiga vaksin tersebut telah terbukti sangat efektif melawan Covid-19, tetapi para ahli menduga perlindungan kuat tersebut akan berkurang seiring waktu.

Berita Terkait

Berita Terkini