Info

Studi: Serbuk Sari dari Pohon Tingkatkan Jangkauan Penularan Corona

Penelitian baru menunjukkan bahwa serbuk sari mungkin bisa membantu menyebarkan virus corona Covid-19 dan kuman di udara lainnya.

Fita Nofiana

Ilustrasi pakai masker. (Shutterstock)
Ilustrasi pakai masker. (Shutterstock)

Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa serbuk sari tanaman bisa meningkatkan penyebaran virus corona. Umumnya, serbuk sari pada tumbuhan memang dikenal bisa menimbulkan masalah bagi orang yang alergi. 

Melansir dari Medicinenet, para peneliti telah memperhatikan hubungan antara tingkat infeksi Covid-19 dan konsentrasi serbuk sari pada Peta Alergi Nasional Amerika Serikat. Mereka kemudian membuat model komputer dengan objek serbuk sari dari pohon willow. 

Para peneliti kemudian mensimulasikan pertemuan di luar ruangan yang terdiri dari 10 atau 100 orang. Beberapa di antaranya melepaskan partikel Covid-19 dan mengekspos 10.000 butir serbuk sari dari pohon.

Para peneliti menggunakan suhu, kecepatan angin, dan kelebaban pada hari-hari musim semi yang khas di Amerika Serikat dan menemukan bahwa serbuk sari pohon melewati kerumunan dalam waktu kurang dari satu menit. Hal ini yang secara signifikan dapat memengaruhi beban virus di mana dibawa bersama serbuk sari dan meningkatkan risiko infeksi.

Temuan ini dipublikasikan 22 Juni di jurnal Physics of Fluids.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]


"Sepengetahuan kami, ini adalah pertama kalinya kami menunjukkan melalui pemodelan dan simulasi bagaimana butiran mikro serbuk sari di udara diangkut dengan angin sepoi-sepoi di mana berkontribusi terhadap penularan virus melalui udara di keramaian di luar ruangan," penulis studi Dimitris Drikakis, juga dari Universitas Nicosia, mengatakan dalam rilis berita dari American Institute of Physics.

Para peneliti kini berencana untuk mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme di balik interaksi antara butiran serbuk sari di udara dan sistem pernapasan manusia di bawah kondisi lingkungan yang berbeda.

Berita Terkait

Berita Terkini