Info

Jepang Tunda Penggunaan 1,63 Juta Vaksin Moderna Karena Terkontaminasi

Jepang menunda penggunaan vaksin Moderna karena diduga botolnya telah terkontaminasi.

Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksin Moderna, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksin Moderna, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Vaksin Modern salah satu vaksin Covid-19 yang disetujui penggunaannya oleh Jepang. Tapi, baru-baru ini, Jepang menangguhkan 1,63 juta dosis vaksin Moderna setelah menemukan botolnya terkontaminasi.

 Kontaminasi pada botol vaksin Moderna ini semakin meningkatkan kekhawatiran di tengah kurangnya pasokan vaksin Covid-19 dan lonjakan kasus virus corona Covid-19 di Jepang.

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan adanya kontaminasi pada vaksin Moderna ini dilaporkan oleh beberapa situs vaksinasi. Beberapa dosis vaksin Moderna mungkin telah diberikan kepada publik, tapi mereka belum menerima laporkan kasus efek samping yang merugikan.

Takeda Pharmaceutical Co., pembuat obat Jepang yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin Covid-19 di Jepang, mengatakan telah menangguhkan penggunaan vaksin Moderna yang diproduksi di jalur produksi yang sama sebagai tindakan pencegahan.

Pihaknya juga meminta perusahaan pembuat vaksin Moderna melakukan penyelidikan darurat dan memberi tahu institusi medis serta penyelenggaran untuk berhenti menggunakan vaksin Covid-19 buatannya yang diproduksi di Spanyol. Mereka juga memberikan nomor produksi vaksin Moderna yang diduga telah terkontaminasi.

Tapi, Kementerian Kesehatan Jepang dan Takeda tidak memberikan perincian jelas tentang kontaminasi yang membuat vaksin Moderna ditangguhkan. Jadi, belum diketahui pula vaksin Moderna dengan nomor produksi yang sama juga sudah didistribusikan ke luar Jepang atau tidak.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (Unsplash.com/@3dparadise).
Ilustrasi vaksin Covid-19, vaksin Moderna (Unsplash.com/@3dparadise).

Masalah mengenai vaksin Moderna ini terjadi bertepatan ketika Jepang sedang berjuang mengatasi lonjakan kasus virus corona Covid-19. Sedangkan dilansir dari Fox News, negara itu juga kekurangan pasokan vaksin Covid-19.

Kepala Sekretaris Kabinet, Kepala Sekretaris Kabinet, mengatakan bahwa pemerintah Jepang dan Takeda sedang berusaha melakukan langkah terbaik untuk menghindari dampak pada kemajuan vaksinasi, terutama di tempat kerja dan pusat skala besar.

Saat ini, Jepang sangat bergantung sepenuhnya dengan vaksin Covid-19 yang dikembangkan di luar negeri, seperti vaksin Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca. Sebanyak 43 persen populasi di Jepang pun sudah vaksinasi lengkap.

Berita Terkait

Berita Terkini