Pria

Pria Wajib Baca! Tidur Dapat Memengaruhi Kesuburanmu

Para pria sebaiknya mulai sekarang lebih teratur mengatur jam tidur ya.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Pria tidur/Men's Journal
Pria tidur/Men's Journal

Himedik.com - Rasa lelah terkadang membuatmu cepat-cepat ingin merebahkan diri sejenak. Setelah segudang aktivitas yang kamu kerjakan hari ini, tempat tidur biasanya menjadi bantalan terakhir untuk mengakhiri aktivitas hari ini.

Tapi, tahukah kamu jika tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak bisa memengaruhi kemungkinan kehamilan? Dikutip dari webmd, Himedik menemukan beberapa info terkait tidur yang bisa memengaruhi fertilitas pria.

Menurut penulis studi Lauren Wise, seorang profesor epidemiologi di Boston University School of Public Health, sebagian besar orang tidur selama 7 sampai 8 jam semalam.

Dari sini, sebuah penelitian dilakukan dan sebanyak 790 pasangan terlibat di sini. Wise mengatakan ia menemukan durasi tidur yang kurang dari 6 jam dan bahkan ada yang lebih dari 9 jam semalam. Beberapa faktor seperti usia pria dan wanita, indeks massa tubuh, frekuensi hubungan seksual dijadikan bahan pembanding.

Pria yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 9 jam memiliki 42 persen kemungkinan penurunan konsepsi pada bulan tertentu. Ia menjelaskan, ini punya hubungan dengan hormon.

Pria tidur/pexels
Pria tidur/pexels

Hormon testosteron yang penting untuk reproduksi dilepaskan selama tidur. Beberapa penelitian menjelaskan total waktu tidur dikaitkan dengan tingkat hormon ini.

Dari penelitian ini ditemukan sperma pria yang kesulitan tidur lebih dari separuh waktu juga cenderung tak bisa membuahi sel telur pasangannya yang menyebabkan sang pasangan tak bisa hamil.

"Ada kemungkinan bahwa durasi tidur yang buruk dapat berkontribusi pada gaya hidup yang tak sehat, penurunan libido, penurunan kehidupan seksual", tambahnya.

Penelitian lain menunjukkan bahwa makan lebih banyak buah dan sayuran menghasilkan produksi sperma yang lebih baik daripada daging dan lemak, kata Schlegel, ketua urologi di Weill Cornell Medicine di New York City. Pria yang memiliki berat badan sehat umumnya memiliki kesuburan yang lebih baik juga.

Temuan itu akan dipresentasikan pada Rabu di pertemuan tahunan American Society for Reproductive Medicine, di Salt Lake City.

Berita Terkait

Berita Terkini