Info

Fakta Menarik Seputar Penyakit Hepatitis

Indonesia menempati peringkat kedua se-ASEAN dengan jumlah kasus hepatitis B terbanyak.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi Hari Hepatitis Sedunia. (seratusinstitute.com)
Ilustrasi Hari Hepatitis Sedunia. (seratusinstitute.com)

Himedik.com - Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli. Tujuannya untuk meningkatkan kepahaman dan kewaspadaan terhadap penyakit ini. Menurut data, hepatitis menjadi salah satu ancaman besar bagi kesehatan di dunia.

Berdasarkan hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, ditemukan 10 dari 100 orang Indonesia terinfeksi hepatitis B dan C. Artinya hampir 28 juta penduduk Indonesia menderita penyakit tersebut.

Bahkan 14 juta di antaranya berpotensi berkembang hingga stadium kronis, dan hepatitis kronis bisa berevolusi menjadi kanker hati. Hasil ini sekaligus menempatkan Indonesia di peringkat kedua se-ASEAN dengan jumlah kasus hepatitis B terbanyak.

Dirangkum Himedik, berikut fakta-fakta menarik tentang hepatitis yang dilansir dari hellosehat.

1. Apa itu penyakit hepatitis?

Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Ada lima jenis virus hepatitis, yaitu  A, B, C, D, dan E. Karakteristik dari masing-masing jenis ini berbeda, maka dari itu gejala dan pengobatannya juga beragam.

Ilustrasi penyakit hepatitis (cambodiafirstclinic.com)
Ilustrasi penyakit hepatitis (cambodiafirstclinic.com)

2. Apa penyebab hepatitis?

Hepatitis bisa berupa hepatitis virus (infeksi virus) atau hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun).

Hepatitis virus

Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi dapat terjadi melalui penggunaan jarum yang terkontaminasi virus (seperti melalui suntikan narkoba, tato, tindik tubuh, suntikan obat, atau jarum transfusi), tinggal bersama atau melakukan hubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi hepatitis, dan menjadi petugas kesehatan yang bekerja dengan pasien hepatitis juga bisa berakibat pada infeksi hepatitis. Ada juga risiko infeksi virus hepatitis jika mengonsumsi sumber air atau makanan yang tidak aman.

Hepatitis non-virus (hepatitis alkoholik dan hepatitis autoimun)

Alkohol dapat melemahkan kerja hati sehingga lebih rentan terhadap infeksi hepatitis. Bahkan, konsumsi alkohol bisa menyebabkan banyak penyakit hati, seperti perlemakan hati alkoholik (terlalu banyak penumpukan lemak di hati) atau sirosis (kerusakan hati).

Hepatitis autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang hati. Ini normalnya tidak terjadi, tetapi bisa menyebabkan penurunan fungsi hati dan menyebabkan kerusakan hati. Ada dua jenis hepatitis autoimun, yaitu hepatitis autoimun tipe 1 dan hepatitis autoimun tipe 2. Penderita hepatitis autoimun juga bisa memiliki gangguan autoimun lainnya, seperti penyakit celiac, rheumatoid arthritis, atau kolitis ulseratif.

3. Siapa yang berisiko terkena penyakit hepatitis?

Ada beberapa perilaku yang meningkatkan risiko terhadap virus ini.

  • Berbagi jarum dengan orang lain, baik untuk penggunaan obat atau modifikasi tubuh (tato atau tindik).
  • Menderita HIV, karena dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinan masuknya virus oportunistik.
  • Melakukan hubungan seks tanpa kondom, baik anal dan oral.
  • Menggunakan obat yang merusak hati, seperti acetaminophen (tylenol dan lainnya), atau methotrexate (trexall dan rheumatrex).
  • Berbagi alat makan dengan penderita hepatitis A dan E.
  • Menggunakan sumber air dan makanan yang terkontaminasi, baik dari lingkungan tempat tinggal atau dari tempat yang baru saja dikunjungi.
  • Melakukan prosedur medis seperti transfusi darah, kemoterapi atau terapi penekan sistem kekebalan tubuh.
  • Penularan dari ibu ke anak
Ilustrasi. (shutterstock)
Ilustrasi penularan dari ibu ke anak. (shutterstock)

4. Apa saja gejala hepatitis?

Tidak semua kasus hepatitis menimbulkan gejala. Jika pun ada, gejalanya cukup samar pada tahapan awal dalam sekitar 80% kasus, 20 persen kasus lainnya bisa menunjukkan gejala dengan tingkat bervariasi. Gejala bisa bersifat ringan tetapi juga parah bagi sebagian orang, meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual atau muntah
  • Nyeri lambung
  • Nyeri sendi atau otot
  • Buang air kecil atau besar yang tidak lazim
  • Warna kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice, tanda dari penyakit hati)
  • Perasaan gatal
  • Perubahan mental, seperti kurangnya konsentrasi atau koma
  • Perdarahan dalam
Ilustrasi orang mual. (shutterstock)
Ilustrasi orang mual. (shutterstock)

5. Bagaimana cara mengobati hepatitis?

Pengobatan hepatitis biasanya berfokus untuk mengurangi tanda dan gejalanya, antara lain sebagai berikut.

  • Beristirahat. Pasien hepatitis merasa lelah dan sakit serta tidak banyak memiliki energi.
  • Mengatasi mual. Cobalah untuk membagi makanan menjadi beberapa porsi kecil dan menghabiskannya perlahan dalam satu hari untuk mendapatkan cukup energi. Pilihlah makanan berkalori tinggi seperti jus buah atau susu.
  • Istirahatkan hati. Hati bisa mengalami kesulitan dalam menyerap obat dan alkohol. Jangan minum alkohol selama terinfeksi hepatitis.
  • Hindari aktivitas seksual. Hepatitis bisa menular lewat aktivitas seksual. Hindari setiap akvitias seksual adalah cara teraman, tetapi masih bisa menikmati seks dengan kondom.
  • Cuci tangan dengan seksama setelah dari toilet. Virus hepatitis bisa menular dengan mudah dari feses ke tangan atau barang lainnya. Gosok tangan dengan kuat selama minimal 20 detik dan bilas secara menyeluruh. Keringkan tangan dengan tisu. Penyakit hepatitis adalah infeksi peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Menerapkan kebersihan yang baik, termasuk sering mencuci tangan adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari hepatitis.
  • Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain selama masih terinfeksi aktif. Dengan begitu akan dengan mudah menularkan infeksi ke orang lain.

Itulah lima faktar tentang hepatitis. Semoga bermanfaat!

Berita Terkait

Berita Terkini