Info

Jangan Salah, Ini Perbedaan Depresi dan Stres

Keduanya berbeda, jangan disamakan.

Dinar Surya Oktarini | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi depresi. (pixabay)
Ilustrasi depresi. (pixabay)

Himedik.com - Banyak orang berpikiran bahwa stres sama dengan depresi. Padahal keduanya berbeda.

Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang membuat penderita merasa sedih, pesimis, hingga ingin bunuh diri. Hal ini juga memengaruhi suasana hati, selera makan, pola makan, dan kesehatan.

Orang yang mengalami depresi biasanya akan kehilangan semangat dan terus menerus merasa sedih. Kondisi tersebut akan terus berlangsung selam enam bulan atau lebih sehingga membuat penderita sulit menjalani aktivitas sehari-hari termasuk bersosialisai.

Tidak ada penyebab pasti mengapa seseorang bisa mengalami depresi, karena biasanya depresi adalah hasil dari kombinasi beragam faktor, yaitu gen, kadar zat kimia dalam otak, bilogis, dan peristiwa yang dialami.

Berbeda dengan stres, kondisi ini tidak ada kaitannya dengan masalah kejiwaan. Stres adalah hal normal yang justru baik saat situasi tertentu.

Misalnya stres karena kerjaan menumpuk, hal itu akan membuat kamu fokus pada masalah dan meningkatkan kinerja. Namun, jika stres sudah diambang batas, maka hal itu bisa memicu depresi.

Ilustrasi stres. (pixabay)
Ilustrasi stres karena tekanan pekerjaan. (pixabay)

Untuk gejala stres dan depresi keduanya serupa tapi tak sama. Gejala depresi lebih rumit dibandingkan stres di antaranya hilang semangat, merasa sendirian, gagal, hilang minat pada sesuatu yang disukai, dan berpikir untuk bunuh diri.

Sedangkan gejala stres hanya sebatas susah tidur, sering gelisah, pola makan berubah, mudah marah, sulit berkonsentrasi, kewalahan bekerja, dan merasa takut tidak bisa menyelesaikan pekerjaan.

Intinya, stres disebabkan adanya tekanan dari luar yang berlangsung cukup lama sedangkan depresi berkaitan dengan gangguan mental. Itulah perbedaan depresi dan stres, jangan sampai keliru ya.

Berita Terkait

Berita Terkini