Himedik.com - Mempunyai anak yang cerdas menjadi suatu kebanggaan bagi sebagian besar ibu hamil. Mainan yang diproduksi di pasaran pun juga banyak yang bertujuan untuk melatih tumbuh kembang otak anak.
Tak hanya melalui latihan dan warisan biologis, kecerdasan bayi Anda rupanya juga dipengaruhi oleh makanan yang Anda konsumsi ketika hamil. Dilaporkan Boldsky, otak bayi Anda mulai berkembang pada trimester pertama.
Baca Juga
Brigpol Dewi Dipecat karena Asusila, Ini 4 Alasan Selingkuh Bikin Ketagihan
Tak Ingin Berat Badan Naik? Hentikan 5 Kebiasaan Ini di Pagi Hari
Medsos Bikin Cewek Lebih Rentan Depresi daripada Cowok, kok Bisa?
Perlu Diwaspadai, Stetoskop Ternyata Bisa Jadi Sarang Bakteri
Jus Sederhana yang Bisa Bikin Kulit Glowing, Dapat Dibuat di Rumah Lho!
Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk mulai mengonsumsi makanan sehat di awal masa kehamilan. Inilah tujuh di antaranya:
1. Buah-buahan
Beberapa buah-buahan sehat yang disarankan untuk ibu hamil adalah jeruk, blueberry, delima, pepaya, mangga, jambu biji, pisang, anggur, dan apel.
Di antara semua buah-buahan yang telah disebutkan, blueberry adalah yang terbaik karena kaya akan antioksidan.
Diketahui, tubuh kita memerlukan keseimbangan antara jumlah antioksidan dan radikal bebas. Jika radikal bebas berlebih, kerusakan otak dapat terjadi dan perkembangan otak pada bayi baru lahir dan janin terhambat.
Namun, jangan terburu-buru untuk mengonsumsi makanan dengan dosis antioksidan yang Anda perkirakan sendiri. Awali dengan porsi kecil.
2. Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya
Selama kehamilan, sayuran berdaun hijau, terutama bayam, bisa memberi Anda lebih banyak manfaat.
Bayam mengandung asam folat atau folat dan zat besi, yang penting untuk perkembangan bayi. Asam folat diperlukan untuk perkembangan yang baik dari tabung saraf hingga ke otak.
Kekurangan folat atau asam folat selama kehamilan telah terbukti secara ilmiah memiliki dampak berupa cacat lahir pada bayi.
Sementara itu, zat besi diperlukan untuk perkembangan jaringan janin, pertumbuhan sel darah merah, pengangkutan oksigen ke otak bayi, dan segudang fungsi penting lainnya.
Sebelum mengonsumsi atau memasak, pastikan Anda mencuci sayuran dengan baik dan menyingkirkan bahan kimia berbahaya yang ada di dalamnya.
3. Almon
Almon sudah lama dikenal sebagai 'makanan otak'. Sebanyak 100 gram almon mengandung 579 kilokalori, 21 gram protein, 12,5 gram serat makanan, 44 mikrogram folat, dan 3,71 mg zat besi bersama dengan beberapa vitamin dan mineral penting lainnya untuk kecerdasan bayi.
4. Susu
Meskipun 89 persen susu pada dasarnya adalah kandungan air, 11 persen sisanya dikemas oleh nutrisi, antara lain 3,37 gram protein, 125 mg kalsium, dan 150 gram kalium, bersama dengan banyak nutrisi lain yang pasti akan memelihara kesehatan bayi yang sedang tumbuh dan otak yang sedang berkembang.
Minum susu selama kehamilan dapat meningkatkan peluang Anda melahirkan anak jagoan.
5. Yogurt
Yogurt adalah produk susu yang kaya protein. Rahim memerlukan protein yang berlimpah untuk mengembangkan sel-sel saraf dan sel-sel tubuh janin.
Meskipun ada banyak makanan yang kaya protein, yogurt memiliki manfaat tambahan, yaitu probiotik, untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh.
6. Telur dan keju
Tak hanya kaya protein, telur juga dipenuhi vitamin dan mineral penting, terutama vitamin D. Selain itu, telur juga mengandung asam amino yang disebut kolin.
Sedangkan keju adalah sumber vitamin D. Kolin dan vitamin D telah terbukti secara ilmiah berhubungan dengan perkembangan otak pada tahap janin.
Kekurangan salah satunya dapat merusak kesehatan otak bayi, menyebabkan cacat, serta kinerja sistem tubuh yang kurang baik di kemudian hari.
7. Biji labu kuning
Memasukkan biji labu dalam menu diet kehamilan Anda bisa menjadi cara yang efektif untuk menambahkan banyak nutrisi ke tubuh Anda, juga bayi Anda.
Biji labu kuning memiliki jumlah yang kurang lebih seimbang antara protein, serat, vitamin, dan mineral. Kandungan ini sama seperti yang ada pada almon dan kacang kenari.
Selain itu, biji labu kuning juga mengandung antioksidan yang mengatur aktivitas radikal bebas.