Info

Studi Oxford: 1 dari 8 Pasien Covid-19 Sembuh Alami Masalah Kejiwaan

Sebuah studi menemukan bahwa pasien Covid-19 yang sembuh berisiko mengalami masalah kejiwaan dan neurologis.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi orang dengan masalah kejiwaan. (unsplash)
Ilustrasi orang dengan masalah kejiwaan. (unsplash)

Himedik.com - Virus corona Covid-19 tidak hanya menyebabkan rasa sakit ketika terinfeksi, tetapi juga bisa memicu sejumlah komplikasi jangka panjang setelah pulih.

Ada banyak gejala pasca Covid-19 atau Covid-19 panjang yang bisa memengaruhi kehidupan seseorang setelah pemulihan dan membutuhkan perawatan khusus.

Berdasarkan penelitian terbaru dilansir dari Times of India, 1 dari 8 pasien yang sembuh dari virus corona Covid-19 mengembangkan penyakit mental dan penyakit serius lainnya.

Menurut studi oleh tim Peneliti Oxford, 1 dari 8 pasien Covid-19 yang sembuh menderita komplikasi kejiwaan atau neurologis dalam 6 bulan setelah dinyatakan positif SARS-CoV-2.

Temuan ini berdasarkan survei terhadap hampir 2.336.379 penyintas virus corona di Amerika Serikat. Bahkan studi terbesar yang pernah dilakukan ini juga menemukan bahwa statistik naik menjadi 1 dari 3 jika pasien sudah memiliki penyakit mental sebelumnya.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Prognosis juga ditemukan lebih signifikan di antara mereka yang mengembangkan penyakit otak sebelum terinfeksi virus corona Covid-19.

Terkait gejala dan penurunan kesehatan mental, survei menemukan orang yang rentan menunjukkan gejala berkaitan dengan penyakit seperti, demensia, alzheimer, depresi, kecemasan, gangguan psikotik dan perubahan fungsi otak.

Sebagai perbandingan, pasien dalam kelompok studi dikontraskan dengan kelompok pasien yang terjangkit influenza dan infeksi saluran pernapasan lainnya antara Januari hingga Desember 2020.

Temuan penelitian ini terus menunjukkan bahwa virus corona lebih dari sekadar masalah pernapasan. Kondisi itulah yang bisa menyebabkan masalah kognitif jangka pendek dan jangka panjang.

Orang yang paling rentan

Studi sebelumnya di Italia, Jerman dan Inggris telah menemukan bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sebagian besar wanita berada pada risiko lebih tinggi mengembangkan masalah kognitif, masalah neurologis, menderita PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), insomnia, kabut otak, kebingungan dan masalah terkait lainnya setidaknya selama 6 bulan setelah pemulihan.

Kondisi parah akibat virus corona juga berkaitan dengan risiko kesehatan yang lebih menakutkan, termasuk risiko tinggi menderita stroke, gangguan fungsi paru-paru juga bisa berarti buruk bagi otak.

Sementara, studi Oxford menunjukkan bahwa orang di atas usia 50, wanita, dan mereka yang dirawat di rumah sakit akibat virus corona jauh lebih mungkin menderita komplikasi otak dan psikologis.

Berita Terkait

Berita Terkini