Himedik.com - Memberi hukuman pada anak saat mereka kecil akan berdampak pada perilakunya. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang disusun oleh para peneliti di University College London.
Melansir dari Independent, para peneliti meninjau 20 tahun penelitian tentang topik tersebut. Mereka menemukan bahwa hukuman fisik tidak efektif dalam meningkatkan perilaku anak-anak, namun malah memperburuknya.
Baca Juga
Bukan Cuma Buahnya, Daun Mangga Juga Bisa Bermanfaat untuk Kesehatan
Lengan Terasa Nyeri Usai Suntik Vaksin Covid-19? ini Sebabnya!
Anak Sebaiknya Tidak Konsumsi Saus Tomat Berlebihan, Ini Sebabnya
Varian Delta Lebih Menular dan Bahaya, Ahli Jelaskan Penyebabnya!
Ampuh Ringankan Efek Samping Vaksin Covid-19, Konsumsi 5 Makanan ini!
Mengenal Sindrom Turner, Kelainan yang Hanya Menyerang Perempuan
Penelitian yang diterbitkan pada The Lancet ini mengamati 69 studi dari seluruh dunia. Para peneliti menemukan bahwa hukuman fisik terhadap anak-anak meningkatkan risiko keterlibatan dengan layanan perlindungan anak. Mereka menunjukkan bahwa bahwa pukulan menyebabkan perilaku yang memburuk dari waktu ke waktu.
"Hukuman fisik secara konsisten memprediksi peningkatan jenis kesulitan perilaku ini," ujar Dr Anja Heilmann, profesor di departemen epidemiologi dan kesehatan masyarakat UCL dan penulis utama studi tersebut.
Studi ini menemukan bahwa hasil yang merugikan terjadi terlepas dari jenis kelamin anak, etnis atau gaya pengasuhan umum pengasuh mereka. Para peneliti tidak menemukan perbaikan pada perhatian anak-anak, kemampuan kognitif, hubungan dengan orang lain, reaktivitas terhadap stres, atau kompetensi sosial pada anak yang sering dipukul.
Penulis penelitian mengatakan temuan mereka menunjukkan bahwa seruan untuk memperkenalkan larangan hukuman fisik terhadap anak-anak diperlukan.
Jillian van Turnhout, salah satu penulis makalah dan mantan senator di parlemen Irlandia, mengatakan anak-anak perlu dilindungi dari hukuman fisik.
“Rumah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak, namun di banyak negara, rumah bisa menjadikannya salah satu tempat paling tidak aman bagi mereka. Negara perlu melakukan semua yang mereka bisa untuk memastikan bahwa semua anak memiliki perlindungan yang sama dari segala bentuk bahaya, termasuk hukuman fisik,” kata Turnhour.