Info

Studi: Gejala Jangka Panjang Covid-19 Tingkatkan Risiko Depresi

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan gejala Covid-19 jangka panjang lebih mungkin alami depresi.

Fita Nofiana

Ilustrasi isolasi diri, Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi isolasi diri, Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Orang-orang yang mengalami Long Covid atau gejala jangka panjang Covid-19 hampir dua kali lebih mungkin mengalami depresi. Hal ini dinyatakan oleh hasil dari Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS).

Melansir dari Independent, survei ONS antara 7 April hingga 13 Juni mengungkapkan bahwa 6,2 persen orang dewasa melaporkan bahwa mereka mungkin mengalami gejala Covid-19 jangka panjang. 

Dari jumlah tersebut, hampir sepertiga (30 persen) mengatakan mereka mengalami gejala depresi moderat hingga berat dalam dua minggu terakhir. Sementara seperempat (25 persen) mengatakan mereka telah mengalami beberapa bentuk kecemasan.

ONS mensurvei hampir 40.000 orang berusia 16 tahun ke atas di Britania Raya untuk menghasilkan temuan mereka, dengan 3,6 persen menyatakan bahwa mereka menderita gejala Covid-19 jangka panjang, sementara 2,6 persen mengatakan mereka tidak yakin.

Dari jumlah tersebut, lebih dari setengah (57 persen) mengatakan bahwa gejala Covid-19 jangka panjang telah secara negatif mempengaruhi kesejahteraan mereka, sementara 39 persen mengatakan kemampuan mereka untuk berolahraga telah terpengaruh.

Ilustarasi virus corona. (pixabay)
Ilustarasi virus corona. (pixabay)

"Meskipun tidak ada definisi tunggal dari gejala Covid-19 jangka panjang, namun konsidi inikemungkinan mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda dan menunjukkan dampak potensial pada kesehatan fisik," kata Tim Vizard, pejabat penelitian ONS.

"Penelitian hari ini menyoroti potensi kesehatan mental masyarakat yang dipengaruhi gejala Covid-19 jangka panjang," imbuhnya. 

Berita Terkait

Berita Terkini