Himedik.com - Di momen tertentu, kita mungkin terpaksa atau tak sengaja tidur sambil duduk. Seperti saat perjalanan menggunakan kereta hingga ketiduran saat masih di meja kerja.
Selain rasa yang tidak nyaman, apakah ada risiko jika tidur dalam posisi duduk tersebut? Simak penjelasannya berikut ini, dihimpun dari Solopos.com---Jaringan Himedik.com.
Baca Juga
Sebenarnya ahli tidak menyarankan Anda untuk tidur dalam posisi duduk, tetapi tidak juga melarangnya. Selama Anda bisa tidur dengan nyenyak dan mendapatkan tidur cukup, boleh saja tidur dalam posisi ini.
Namun mengutip laman hellosehat.com, Rabu (1/12/2021), beberapa kondisi yang mungkin menyebabkan seseorang lebih nyaman tidur sambil duduk adalah penyakit paru obstruktif kronis dan obesitas morbid.
Tak sedikit pula orang yang lebih nyaman untuk tidur di atas kursi setelah menjalani prosedur kesehatan tertentu. Contohnya pasien yang baru menjalani operasi bahu biasanya lebih memilih untuk tidur dalam posisi ini.
Hal tersebut sangat membantu pasien menjaga tubuhnya agar melakukan pergerakan yang tak ia sadari saat tidur.
Meski demikian, kondisi ini biasanya hanya bertahan untuk sementara waktu, hingga pasien siap untuk kembali ke dalam posisi tidurnya seperti biasa.
Sedangkan menurut Sleep Foundation, tidur dalam posisi duduk tersebut meningkatkan risiko Anda mengalami deep vein thrombosis (DVT). Ini adalah kondisi yang memiliki gejala adanya penggumpalan darah pada pembuluh darah.
Biasanya, gumpalan darah terdapat pada paha atau betis setelah duduk dalam waktu yang cukup lama. Masalahnya, tanpa penanganan segera DVT dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius.
Jika gumpalan darah bergerak dan berpindah menuju ke paru-paru, risiko Anda mengalami emboli paru pun meningkat. Risiko ini tak hanya meningkat karena tidur sambil duduk, tetapi juga bisa terjadi pada wanita hamil atau orang yang merokok.
Agar kondisi itu tak terjadi, pastikan untuk bangkit berdiri dan menggerakkan tubuh jika terpaksa harus tidur dalam posisi duduk dalam waktu lama.
