Himedik.com - Mengunyah es batu memang menyegarkan, namun cara ini bisa merusak gigi Anda. Sebab partikel keras seperti es batu bisa merusak enamel gigi.
"Saya memiliki banyak pasien yang mengunyah es setiap hari, ini merupakan kesenangan yang salah," kata Mark Burhenne, DDS, pendiri Ask the Dentist pada Insider.
Baca Juga
Studi Sebut Obat Hipertensi Tak Pengaruhi Keparahan Covid-19
Agar Tetap Sehat, Hindari 5 Kebiasaan Makan yang Buruk Ini
Jangan Bangun Kesiangan, Cuaca di Pagi Hari Bisa Pengaruhi Mood Bekerja
Pemuda AS Sebut Pornografi Jadi Edukasi Seks Paling Berguna, Cek Faktanya
Selain Covid-19, Ahli Sebut 5 Penyakit Ini Lebih Mematikan!
Waspada Gejala Diabetes Tipe 2, Cek Benjolan di Jari Tengah!
Padahal menurut American Dental Association, mengunyah es adalah salah satu kebiasaan terburuk yang dapat merusak gigi. Sebab, mengunyah makanan keras apapun termasuk makan es membuat gigi Anda rentan terhadap kerusakan.
Melansir dari Insider, ada tiga alasan utama mengapa pengunyah es bisa merusak gigi secara keseluruhan, antara lain:
1. Merusak enamel gigi
Setiap kali Anda mengunyah es, Anda berisiko merusak atau melemahkan enemel gigi atau lapisan pelindung yang melindungi bagian dalam gigi yang halus.
"Jika enamel gigi Anda rusak, gigi dan seluruh kebersihan mulut termasuk gusi akan rentan terhadap lebih banyak infeksi bakteri dan penyakit," kata Shahrooz Yazdani, DDS, dari Yazdani Family Dentistry.
American Dental Association menjelaskan bahwa ketika Anda memaksa dua permukaan yang sangat keras bersama-sama, salah satunya akan patah.
2. Dapat menyebabkan gigi patah
"Dengan melemahnya enemel gigi, maka selalu ada kemungkinan gigi patah," kata John Grbic, DMD, Profesor Kedokteran Gigi di Columbia University Medical Center.
"Setiap minggu kami melihat setidaknya satu pasien yang mengalami patah gigi karena mereka makan biji berondong jagung yang belum dipotong, permen keras, atau es batu," imbuhnya.
3. Dapat merusak gusi
Mengunyah es juga dapat memberi tekanan pada gusi yang menyebabkan resesi gusi. Resesi gusi terjadi ketika jaringan gusi terkikis dari genetika, penyakit gusi, atau cedera traumatis (seperti cedera berkepanjangan).
Saat gusi mengalami resesi, akar gigi Anda akan terbuka. Bagian gigi ini lebih sensitif sehingga jika Anda mengalami resesi gusi, gigi Anda mungkin menjadi lebih sensitif yang dapat membuat makan makanan dingin dan panas menjadi tidak nyaman atau linu.