Info

Peneliti: Suntik Vaksin Covid-19 Ketiga Lindungi Pasien Transplantasi Organ

Suntikan ketiga vaksin Covid-19 bisa memberikan kekebalan yang cukup pada pasien transplantasi organ.

Shevinna Putti Anggraeni

Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)
Vaksin Covid-19, vaksinasi. (Pixabay)

Himedik.com - Sebuah penelitian kecil memberikan petunjuk bahwa dosis ekstra vaksin Covid-19 mungkin bisa memberikan perlindungan pada orang yang sudah menerima transplantasi organ.

Saat sebagian besar orang dalam kondisi normal bisa menjalani vaksinasi, jutaan orang yang menggunakan obat penekan kekebalan karena transplantasi organ, kanker atau gangguan kesehatan lainnya. Maka, vaksin Covid-19 akan lebih sulit untuk meningkatkan sistem kekebalan yang lemah.

Studi ini telah melacak sekitar 30 pasien transplantasi organ yang merupakan langkah penting untuk membuktikan seberapa penting dan berfungsinya dosis tambahan vaksin Covid-19.

Dosis tambahan vaksin Covid-19 ini memang tidak membantu semua orang. Tapi, 24 pasien nampaknya tidak memiliki perlindungan lebih setelah suntik vaksin dua kali.

Para peneliti dari Universitas Johns Hopkins melaporkan dalam Annals of Internal Medicine mengatakan 8 pasien di antaranya mengembangkan beberapa antibodi penangkal virus setelah mendapatkan suntikan tambahan. Lalu, 6 orang lainnya hanya memiliki antibodi minimal setelah dosis tambahan vaksin Covid-19.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

"Kabar ini sangat menggembirakan," kata Dr Dorry Segev, ahli bedah transplantasi Hopkins yang membantu memimpin penelitian dikutip dari Fox News.

Selanjutnya, tim Segev yang bekerja dengan National Institutes of Health ingin memulai tes yang lebih ketat dari vaksinasi ketiga pada 200 orang penerima transplantasi organ.

Pada pasien transplantasi organ, obat penekan kekebalan yang kuat membuat tubuh menolak transplantasi organ dan rentan terhadap virus corona Covid-19.

Sebelumnya, orang dalam kategori ini dikeluarkan dari tahap awal pengujian vaksin Covid-19. Tapi, dokter mendesak agar mereka divaksinasi dengan harapan bisa mendapatkan perlindungan yang sama.

Baru-baru ini, tim Hopkins menguji lebih dari 650 penerima transplantasi organ dan menemukan sekitar 54 persen orang memiliki antibodi penangkal virus setelah menerima dua dosis vaksin Pfizer dan vaksin Moderna. Meskipun, umumnya lebih sedikit daripada orang sehat dan vaksinasi.

Jadi, ini bukan hanya kekhawatiran setelah transplantasi organ. Dr Alfred Kim dari Washington University di St Louis melalui sebuah studi pada pasien dengan rheumatoid arthritis, lupus dan gangguan autoimun lainnya menemukan 85 persen orang mengembangkan antibodi.

Namun, orang yang menggunakan obat penekan kekebalan tubuh tertentu menghasilkan tingkat antibodi yang lebih rendah dan menjadi perhatian.

Terkadang, dokter memberikan dosis tambahan dari vaksin lainnya, seperti hepatitis B kepada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pedoman yang dikeluarkan di Prancis merekomendasikan suntikan vaksin Covid-19 ketiga untuk orang-orang tertentu yang kekebalannya lemah, termasuk penerima transplantasi organ.

AS memang belum mengizinkan vaksinasi Covid-19 tambahan. Tapi, Hopkins mengatakan bahwa semakin banyak pasien dengan gangguan kekebalan mencari sendiri dosis tambahan vaksin Covid-19.

Di San Francisco, Gillian Ladd menyetujui tes darah sebelum dan sesudah menerima dosis tambahan vaksin Covid-19. Pasien penerima transplantasi ginjal dan pankreas, Ladd, sangat ketakutan untuk meninggalkan rumahnya setelah mengetahui bahwa dia tidak memiliki antibodi yang kuat meskipun telah suntik vaksin Pfizer 2 kali.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan suntikan vaksin dosis ketiga benar-benar membantu atau tidak. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mencari kandidat vaksin Covid-19 terbaik dan perbedaan merek vaksin Covid-19.

Selain itu, para peneliti juga perlu mencari tahu suntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau kekebalan ekstra bisa meningkatkan risiko tubuh orang menolak transplantasi organ baru atau tidak.

Berita Terkait

Berita Terkini