Info

Teknik Proning, Pertolongan Pertama Pasien Covid-19 yang Kekurangan Oksigen

Pasien Covid-19 bisa melakukan teknik proning bisa mengalami penurunan saturasi oksigen.

Shevinna Putti Anggraeni

pasien Covid-19. [Shutterstock].
pasien Covid-19. [Shutterstock].

Himedik.com - Penurunan saturan oksigen salah satu dampak virus corona Covid-19. Di Indonesia, cukup banyak pasien Covid-19 alami penurunan saturan oksigen di tengah kelangkaan tabung oksigen.

Dalam situasi ini, pasien Covid-19 bisa melakukan teknik proning sambil menunggu mendapatkan alat bantu oksigen. Teknik proning adalah pertolongan pertama untuk meningkatkan kadar oksigen dengan cara pasien berbaring telungkup atau tengkurap.

Sebelumnya dilansir dari HealthifyMe, teknik proning banyak digunakan dalam pengobatan pasien dengan Sindrom Gangguan Pernafasan Akut (ARDS). Kini, teknik proning dianggap sebagai metode sederhana yang aman untuk meningkatkan oksigenasi.

Teknik proning ini pun sangat bermanfaat pada pasien Covid-19 yang menggunakan atau tanpa bantuan ventilator. Jika kadar oksigen pasien turun di bawah 94 persen setelah diukur menggunakan oksimeter di rumah, pasien bisa berbaring tengkurap untuk meningkatkan ventilasi dan memungkinkan pernapasan yang nyaman.

Teknik proning hanya dibutuhkan pada pasien yang kesulitan bernapas dan SpO2 menurun di bawah 94 persen yang disertai tanda-tanda lain, seperti suhu, tekanan darah dan gula darah. Sebab, hipoksia atau sirkulasi oksigen yang terganggu bisa menyebabkan komplikasi memburuk.

Ilustrasi posisi tengkurap, teknik proning (shutterstock)
Ilustrasi posisi tengkurap, teknik proning (shutterstock)

Posisi tengkurap ini membantu perluasan yang lebih baik dari daerah paru-paru punggung (belakang), gerakan tubuh yang lebih baik dan peningkatan pembuangan sekresi yang akhirnya bisa meningkatkan oksigenasi.

Cara membantu pasien Covid-19 melakukan teknik proning

Pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan ringan dan tidak membutuhkan ventilator atau pasien yang berisiko mengalami gangguan pernapasan berat, membutuhkan teknik proning untuk meningkatkan oksigen.

Saat ini, belum ada bukti bahwa teknik proning bisa membantu meringankan kondisi pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator. Para peneliti telah melaporkan bahwa teknik proning ini lebih dibutuhkan pada pasien non-intubasi yang diobati dengan terapi oksigen standar, continuous positive airway pressure (CPAP), atau ventilasi non-invasif.

Posisi tengkurap ini sangat bermanfaat bagi pasien Covid-19 dengan risiko tinggi mengalami cedera paru yang diinduksi sendiri. Karena itu, teknik proning ini bisa menunda atau menghindari intubasi trakea dan risiko bawaannya.

Pada akhirnya, teknik ini bisa menurunkan risiko pasien membutuhkan intubasi dan menjadi perawatan medis intensif di ICU. Prosedur ini juga bisa menurunkan risiko muntah, tromboemboli dan mencegah pasien membutuhkan bantuan intubasi.

Berita Terkait

Berita Terkini