Info

3 Tanda Kalau Kamu Memiliki Beban Emosional, Apa Saja?

Beban emosional jika tidak ditangani, dapat berdampak pada fisik dan juga mental.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi sedih. (Pixabay/RyanMcGuire)
Ilustrasi sedih. (Pixabay/RyanMcGuire)

Himedik.com - Beberapa orang mungkin pernah mengalami peristiwa stres dan traumatis selama hidupnya. Seringkali, peristiwa yang traumatis itu sulit disembuhkan. Sehingga akhirnya menimbun beban emosional ke depannya.

Selain itu, beban emosional yang masih terus terbawa di masa depannya, itu terjadi ketika di masa lalu punya rasa sakit dan sedih yang cukup mendalam. Jika tidak ditangani, maka ini berdampak pada fisik dan juga mental kamu.

Apa saja sih beban emosional yang masih terus terbawa? Dilansir dari Healtshots, berikut tiga tanda beban emosional yang kamu hadapi.

1. Hilang kepercayaan terhadap hubungan

Jika kamu pernah merasakan sedih dan sakit hati terhadap hubungan, beban ini bisa terus menetap di masa depan. Sehingga kamu jadi lebih tidak percaya dengan hubungan. Tentunya rasa trauma juga sulit dihilangkan. Selain itu, kamu juga memiliki keraguan dari diri sendiri, itu semua terjadi akibat hubungan yang pernah kamu jalani di masa lalu.

Ilustrasi Kecewa (Pixabay)
Ilustrasi Kecewa (Pixabay)

2. Paranoid dan emosional

Beban emosinal yang kamu bawa juga bisa dari tanda ini, salah satunya paranoid dan emosional. Paranoid atau ketakutan, disebabkan karena adanya rasa takut untuk menghadapi situasi. Baik itu masalah atau kesulitan. Meski emosi ini bagian dari naluri hidup, dalam beberapa kasus dikatakan ini bisa menetap bertahun-tahun setelah mengalami peristiwa traumatis.

Selain itu, emosional juga membawa beban. Salah satunya jadi mudah marah, sedih, dan juga mudah membenci. Lebih parahnya, kondisi ini bisa membuat kamu malas bertemu dengan banyak orang.

Ilustrasi sedih (pexels.com/@alex-green)
Ilustrasi sedih (pexels.com/@alex-green)

3. Merasa bersalah dan penuh penyesalan

Rasa bersalah dan penuh penyesalan juga menjadi indikator beban emosional, karena kondisi ini mengarah pada perenungan dan intropeksi diri. Tak hanya itu, kondisi ini sering menyebabkan pikiran untuk mencela diri sendiri secara negatif, sehingga ini bisa menghilangkan kepercayaan diri dan kesejahteraan emosional seseorang.

(Suara.com/Aflaha Rizal Bahtiar)

Berita Terkait

Berita Terkini