Himedik.com - Baru-baru ini, virus corona Covid-19 diduga bisa menyebar melalui kentut. Padahal, sebelumnya virus corona Covid-19 ini menyebar melalui tetesan cairan pernapasan tubuh ketika batuk atau bersin.
Beberapa pejabat Inggris menunjukkan bukti bahwa virus corona Covid-19 diduga bisa menyebar melalui kentut di ruang terbatas, seperti kamar mandi atau toilet umum.
Baca Juga
Vaksin Johnson & Johson Hanya 67 Persen Efektif Lawan Varian Virus Corona
Bahayakah Minum Air Dingin Saat Cuaca Panas? ini Faktanya!
Musim Hujan Bisa Picu Koinfeksi Virus Corona dan DBD, Berbahayakah?
Awas, Bahaya Penurunan Kecerdasan karena Paparan Polusi Udara
3 Tanda Kalau Kamu Memiliki Beban Emosional, Apa Saja?
Tim Mitigasi PB IDI: 545 Dokter Meninggal akibat Covid-19
Seorang menteri mengatakan bahwa mereka telah membaca hal-hal yang Nampak kredibel tentang virus corona Covid-19 dari negara lain di seluruh dunia.
Mereka mengklaim bahwa ada bukti hubungan terkait genom antara dua individu dari bilik toilet di Australia. Ada beberapa kasus penyakit yang terdokumentasi dengan baik menyebar melalui pipa limbah selama masa pembatasan sosial di Hong Kong.
Tapi, para ilmuwan belum mengonfirmasi kebenaran tentang virus corona Covid-19 bisa menyebar melalui kentut. Seorang juru bicara Perdana Menteri mengaku tidak tahu kalau virus corona Covid-19 itu bisa menyebar melalui kentut.
"Kami menyimpan bukti ilmiah terbaru dalam peninjauan hal tersebut," kata juru bicara tersebut dikutip dari The Sun.
Hasil pengujian telah menemukan virus corona Covid-19 dalam kotoran manusia. Risiko penyebaran virus corona Covid-19 akan berkurang, karena pakaian dalam dan pakaian bisa bertindak sebagai filter partikel virus corona Covid-19, seperti masker wajah.
Andy Tagg, seorang dokter Australia menunjukkan bahwa kentut bisa menyebabkan virus corona Covid-19 setelah menganalisis serangkaian tes yang diambil dari pasien virus corona Covid-19 awal tahun 2021 ini.
Hasil analisis pun menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 itu ditemukan dalam kotoran pasien sekitar 55 persen. Dr Tagg mengatakan virus corona Covid-19 itu bisa dideteksi dalam tinja dan telah terdeteksi pada orang tanpa gejala hingga 17 hari setelah pajanan.
"Mungkin virus corona Covid-19 ini bisa menyebar melalui kekuatan parping, tapi kamu membutuhkan lebih banyak bukti. Jadi, lakukan protokol kesehatan yang sesuai dan aman," kata Dr Tagg.
Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di China mengumumkan bahwa pakaian bisa menjadi penghalang efektif terhadap virus corona Covid-19.
CDC mengatakan bahwa kentut tidak mungkin menularkan virus corona Covid-19 bila seseorang memakai celana atau pakaian yang menghalangi. Tapi, pasien virus corona yang tidak memakai celana bisa menularkan penyakitnya melalui kentut dan orang lain bisa mengendusnya.