Info

Studi: Plastik Bisa Memicu Penyakit Kardiovaskular dan Kolesterol

Para peneliti menemukan ftalat, bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik lebih tahan lama menyebabkan peningkatan kadar kolesterol plasma.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi botol plastik. (pixabay)
Ilustrasi botol plastik. (pixabay)

Himedik.com - Plastik kini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita, sebab sifatnya yang praktis untuk wadah makanan dan lainnya,

Namun demikian, plastik tak hanya menimbulkan masalah signifikan terhadap lingkungan tapi juga masalah kesehatan.

Dalam studi yang dipublikasikan di Environmental Health Perspectives, jurnal terkemuka di bidang kesehatan lingkungan, mengungkap bahwa plastik dapat memicu kolesterol tinggi dan penyakit kardiovakular. 

Dihimpun dari Solopos.com---Jaringan Himedik.com, yang melansir laman University of California, Riverside, paparan bahan kimia terkait plastik, seperti bahan kimia dasar bisphenol A dan plasticizer ftalat, dapat picu dan tingkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Tetapi apa mekanisme yang mendasari menyebabkan ini, bagaimanapun, tetap sulit dipahami.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Changcheng Zhou, seorang ilmuwan biomedis di University of California, Riverside, kini meningkatkan harapan untuk memecahkan misteri bagaimana plastik bisa picu penyakit kardiovaskular.

Lewat studi yang melibatkan seekor tikus, para peneliti menemukan ftalat, bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik lebih tahan lama menyebabkan peningkatan kadar kolesterol plasma.

Ilustrasi botol plastik. (Pixabay/MatthewGollop)
Ilustrasi botol plastik. (Pixabay/MatthewGollop)

"Kami menemukan dicyclohexyl phthalate, atau DCHP, berikatan kuat dengan reseptor yang disebut pregnane X receptor, atau PXR," kata Zhou, yang merupakan profesor di UCR School of Medicine seperti dikutip dari Bisnis.com pada Jumat (3/12/2021).

Penjelasan ilmiah mengapa plastik bisa memicu penyakit kardiovaskular adalah saat DCHP menghidupkan PXR di usus, menginduksi ekspresi protein kunci yang diperlukan untuk penyerapan dan transportasi kolesterol.

"Eksperimen kami menunjukkan bahwa DCHP memunculkan kolesterol tinggi dengan menargetkan sinyal PXR usus." paparnya.

DCHP, plasticizer ftalat yang banyak digunakan, baru-baru ini diusulkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan sebagai bahan prioritas tinggi untuk evaluasi risiko. Belum banyak yang diketahui tentang efek buruk DCHP pada manusia.

Penelitian ini adalah yang pertama menunjukkan efek paparan DCHP pada kolesterol tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular pada model tikus.

"Hasil kami memberikan wawasan dan pemahaman baru tentang dampak bahan kimia terkait plastik pada kolesterol tinggi atau dislipidemia dan risiko penyakit kardiovaskular," kata Zhou lagi.

Berita Terkait

Berita Terkini