Wanita

Berbahayakah Memelihara Kucing Ketika Hamil?

Toxoplasma gondii merupakan parasit yang ada pada kotoran kucing dan menyebabkan toksoplasmosis.

Dinar Surya Oktarini | Dwi Citra Permatasari Sunoto

ibu hamil dengan kucing (shutterstock)
ibu hamil dengan kucing (shutterstock)

Himedik.com - Banyak orang bilang bahwa bulu kucing berbahaya bagi ibu hamil. Padahal sebenarnya bukan bulunya yang berbahaya, melainkan kotorannya.

Hal ini dikarenakan kucing merupakan sumber utama penyebaran parasit Toxoplasma gondii yang menyebabkan toksoplasmosis. Infeksi bisa terjadi ketika kucing memakan mangsa yang terinfeksi T. gondii.

Parasit tersebut selanjutnya akan menyerang sel di usus kucing dan membentuk ookista. Ookista merupakan parasit yang belum matang, terbungkus, dan memiliki dinding selubung yang tebal.

Lalu, ookista akan keluar bersama tinja yang kemudian tercampur pada tanah atau tempat yang terkena tinja. Meskipun parasit tersebut ada pada kotoran kucing, bukan berarti tidak bisa terinfeksi jika kamu tidak menyentuhnya.

Pasalnya, lalat yang hinggap di kotoran yang ada parasit T. gondii lalu hinggap di makanan yang kamu makan, juga bisa mengakibatkan kamu terinfeksi.

Nah, jika sudah tahu seluk beluk parasit ini datangnya dari mana maka tidak apa-apa jika kamu masih tetap memelihara kucing. Asal, kamu menghindari tempat-tempat kucing buang air.

Selain itu, jangan sampai kamu sendiri yang membersihkan kotorannya. Pasalnya jika kamu terinfeksi ketika hamil, akan mengakibatkan janin cacat lahir. Parahnya bisa mengakibatkan keguguran atau kematian.

Bila perlu, bawa kucing ke dokter hewan supaya terjamin kesehatannya. Nah, jika masih bersikukuh untuk memelihara kucing, berikut ada beberapa saran yang harus kamu perhatikan.

1. Perhatikan makanan kucing

Masak daging sebelum diberikan ke kucing. Baik mentah atau setengah matang bisa berbahaya jika itu mengandung parasit.
Sudah jelas kucing akan terinfeksi. Akan lebih aman jika kamu memberikannya makanan kaleng khusus kucing atau makanan kering.

ilustrasi kucing makan makanan kering (meongku)
ilustrasi kucing makan makanan kering (meongku)

2. Bersihkan kandang

Minta bantuan orang lain untuk membersihkan kandang serta kotorannya. Semakin sering dibersihkan maka semakin baik.

ilustrasi membersihkan kandang kucing (catlovers.id)
ilustrasi membersihkan kandang kucing (catlovers.id)

3. Jangan biarkan kucing masuk rumah

Dalam keadaan hamil, sebaiknya untuk sementara waktu jangan biarkan kucing masuk rumah. Hal ini untuk menurunkan risiko kamu terinfeksi T. gondii.

Kesimpulannya, memelihara kucing ketika hamil memang berbahaya. Jadi, ada baiknya kamu menghindari kontak fisik terlebih dahulu dengan kucingmu selama masa kehamilan.

Berita Terkait

Berita Terkini