Info

Benarkah Kata Prabowo Subianto Gaji Dokter Lebih Kecil dari Juru Parkir?

Media SUARA.com menguji kebenaran pernyataan itu. Ternyata ini hasilnya.

Rendy Adrikni Sadikin

ilustrasi dokter - (Pixabay/valelopardo)
ilustrasi dokter - (Pixabay/valelopardo)

Himedik.com - Pernyataan calon presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di JCC Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019), terkait gaji dokter lebih kecil ketimbang juru parkir mendadak menjadi sorotan.

Media SUARA.com mengecek kebenaran dari pernyataan Prabowo Subianto tersebut baik dari sisi juru parkir yang diwakili pegawai alih daya di Pasar Tanah Abang dan pihak dokter yang diwakili Ikatan Dokter Indonesia.

Ketika ditemui SUARA.com, manajer operasional parkir Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Iwan Setiawan mengatakan, gaji setiap juru parkir di Pasar Tanah Abang sudah memenuhi standar Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta.

Seperti diketahui gaji UMP DKI 2018 sebesar Rp 3.648.035. Pada 2019 nilai ini akan naik 8,03 persen sesuai Pergub 114 Tahun 2018 menjadi sebesar Rp 3.940.973.

"Gaji juru parkir sudah memenuhi UMP, rata-rata (gaji) Rp 3,7 juta ya, nanti akan naik juga kalau UMP naik," kata Iwan Setiawan kepada SUARA.com, Selasa (15/1/2019).

Iwan yang mengepalai 42 juru parkir di lantai 9 Blok A Pasar Tanah Abang enggan menanggapi pidato Prabowo Subianto terlalu jauh. Maklum, dia tidak mengetahui gaji dokter saat ini. Dia menolak menjawab.

"Kalau gaji dokter sendiri saya tidak tahu, saya tidak bisa jawab jadinya," jelas Iwan.

Lain Iwan, lain Ridwan. Di tempat yang sama, salah satu juru parkir, Ridwan sedikit meragukan pernyataan Prabowo yang mengatakan gaji dokter lebih kecil dari gaji tukang parkir.

"Dokter kan sekolahnya pada tinggi-tinggi ketimbang kami, tapi saya tidak tahu juga benar atau tidaknya," kata Ridwan.

Senada dengan Iwan, juru parkir alih daya ini juga mengatakan, gaji bulanan yang ia terima sudah memenuhi UMP DKI Jakarta yakni sekitar Rp 3,7 juta. Sistem pembayarannya dibagi menjadi dua termin per bulan yakni dua minggu sekali.

"Iya sekitar Rp 3,7 juta, tapi katanya naik ya nanti, gajinya dibayar dua kali per bulan, tanggal 1 dan 15," jelas juru parkir yang sudah bekerja 4 tahun di Tanah Abang itu.

Kata IDI

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih tak menampik kalau kesejahteraan dokter di Indonesia masih kurang. Daeng menyebutkan masih banyak dokter umum di Indonesia yang berpenghasilan di bawah Rp 3 juta.

Daeng menuturkan, berdasarkan catatan IDI jumlah dokter di seluruh Indonesia ada sekitar 167 ribu orang.

Namun, 80 persen atau sekitar 130 ribu diantaranya merupakan dokter umum yang mayoritas penghasilan mereka di bawah Rp 3 juta.

"Mereka-mereka ini (dokter umum) yang berada di garda depan memang gajinya masih ada yang di bawah Rp 3 juta," kata Daeng saat dihubungi SUARA.com.

Meski begitu, Daeng mengatakan, tidak bisa membandingkan penghasilan dokter dengan juru parkir sebagaimana yang diungkapkan Prabowo Subianto.

Daeng menegaskan memang penghasilan dokter khususnya bagi dokter pemula dan umum masih minim.

"Kalau membandingkan saya tidak bisa, karena saya pribadi tidak tahu berapa gaji tukang parkir. Tapi ya itu tadi, dari laporan kawan-kawan di daerah memang gaji untuk dokter pemula dan umum itu kira-kira masih di bawah Rp 3 juta. Apalagi kalau tidak ada insentif dari Pemerintah Daerah," imbuhnya.

Bersamaan dengan itu, Daeng berharap kepada kedua pasangan Capres dan Cawapres di Pilpres 2019 nantinya bisa lebih memperhatikan kesejahteraan dokter.

"Kami ingin nanti siapa pun yang terpilih bisa membantu biaya pendidikan bagi Fakultas Kedokteran. Jangan sampai dengan biaya mahal justru penghasilan dokter masih minim," pungkasnya.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto mengatakan bahwa gaji dokter lebih kecil dari juru parkir dalam pidatonya yang bertajuk 'Indonesia Menang' di JCC Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

"Dokter kita harus dapat penghasilan layak. Sekarang banyak dokter kita gajinya lebih kecil dari tukang jaga parkir mobil," kata Prabowo Subianto.

Karena itu, dirinya menyebut akan memberikan kehidupan layak bagi seluruh pekerja-pekerja di Indonesia, salah satunya ialah dokter.

SUARA.com/Stephanus Aranditio

Berita Terkait

Berita Terkini